19 Siswa di Pasar Rebo Jaktim Keracunan MBG

Ilustrasi siswa keracunan program MBG. (Ilustrasi: Matanews/Tama)

19 Siswa di Pasar Rebo Jaktim Keracunan MBG 

JAKARTA, Matanews — 19 siswa SDN 01 Gedong, Pasar Rebo, Jakarta Timur (Jaktim), mengalami gejala keracunan setelah menyantap program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dibagikan pihak sekolah pada Selasa (30/9)

Sebanyak 19 siswa dilaporkan mengalami sakit perut, mual, pusing, hingga muntah. Tiga di antaranya harus mendapatkan penanganan intensif di IGD RSUD Pasar Rebo. Kapolsek Pasar Rebo, AKP I Wayan Wijaya, memastikan pihaknya langsung melakukan giat pengecekan ke lokasi usai laporan dari sekolah.

“Menurut keterangan guru, kejadian bermula sekitar pukul 07.05 WIB ketika MBG mulai dibagikan untuk siswa kelas 1, 2, 5, dan 6. Sejumlah siswa dari kelas 1 dan 2 mengeluhkan bau tidak sedap pada menu mie goreng yang terlihat pucat. Tak lama setelah itu, seorang siswa kelas 2 mulai muntah, disusul keluhan serupa dari siswa lain,” kata Wayan dalam keterangannya, Selasa (30/9).

“Wakil Kepala Sekolah segera menginstruksikan agar makanan tidak dilanjutkan untuk dikonsumsi. Namun sudah ada 19 siswa yang merasakan gejala sakit,” imbuhnya.

Menu MBG pada hari itu terdiri dari mie goreng, telur goreng, tahu, capcay, dan buah stroberi. Dugaan sementara, gejala keracunan berasal dari mie goreng yang tercium bau dan berwarna pucat.

Sejak Agustus 2025, SDN 01 Gedong menerima distribusi MBG dari Badan Gizi Nasional (Yayasan Ameena Mulya Indonesia) yang beralamat di Jalan Raya Tengah, Pasar Rebo. Untuk Selasa pagi, sebanyak 200 kotak MBG diantar ke sekolah sekitar pukul 06.00 WIB.

Kapolsek menegaskan, pihaknya akan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan, BPOM, dan Badan Gizi Nasional untuk melakukan uji laboratorium terhadap sampel makanan. “Kami ingin memastikan penyebab pasti keracunan, agar kejadian serupa tidak terulang,” ujarnya.

Hingga siang tadi, siswa yang terdampak masih menjalani perawatan medis. Sebagian besar sudah dalam kondisi stabil, namun pihak sekolah tetap diminta waspada dan melakukan evaluasi ketat atas distribusi MBG ke depannya.

“Prioritas utama adalah keselamatan siswa. Kami akan kawal proses investigasi sampai tuntas,” pungkas Wayan. (Int/Chl)

Cindy Hardianthi Loviana
Reporter

Warning: Attempt to read property "term_id" on bool in /home/u963642857/domains/mata.news/public_html/wp-content/themes/umparanwp/widget/widget-collection.php on line 7

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *