- TNI Bantu Evakuasi dan Dukung Penanganan Ancaman Bom di Pesawat Saudi Airlines SV5276
- Jaga Keutuhan NKRI, TNI Tindak Tegas Kelompok Egianus Kogoya di Papua Pegunungan, 2 OPM Tewas
- Kepala Stasiun Bakamla RI Babel Letkol Bakamla Yuli Eko Prihartanto, melaksanakan kunjungan
- OPM Kembali Berulah, Prajurit TNI Gugur Ditembak di Jalan
- TNI Dukung Kejagung Dalami Peran Marcella Santoso terkait Konten Negatif terhadap UU TNI
- Kuasa Hukum Tony Surjana Tegaskan Kliennya Korban Kriminalisasi Mafia Tanah
- Ditreskrimsus Polda Metro Jaya Raih Nilai IKPA 100, Kapolri Beri Penghargaan
- Panglima TNI Sepakati Kerjasama Militer Dengan Panglima Brunei Darussalam
- Walikota Jakarta Timur Kunjungi Pisangan Timur: Serap Aspirasi Warga
- Saipul Jamil Bangga keponakannya di Putri Hijabfluencer: Terus Gali Potensi dan Jaga Marwah
22 Preman Berkedok Ormas di CNI Puri Indah Jakarta Barat Diciduk Polisi
CNI Puri Indah Jakarta Barat

Keterangan Gambar : Istimewa
MATANEWS, Jakarta – Operasi besar-besaran yang digelar Polda Metro Jaya melalui Operasi Berantas Jaya 2025 membuahkan hasil. Sebanyak 22 orang yang diduga terlibat praktik premanisme dan pungutan liar (pungli) ditangkap di kawasan CNI Puri Indah, Kembangan, Jakarta Barat, Selasa (13/5/2025).
Penangkapan ini merupakan bagian dari operasi yang berlangsung sejak 9 hingga 23 Mei 2025, dengan sasaran utama yakni aksi premanisme, pemerasan, penganiayaan, dan gangguan keamanan lainnya.
Baca Lainnya :
- Kalapas Cibinong: Remisi Waisak Bentuk Apresiasi atas Perubahan Warga Binaan
- Kurang dari 4 Jam, Pembunuh di Gang Barokah Berhasil Ditangkap Polres Jakbar
- Naik Status: HS Resmi Jadi Tersangka Penabrak Sulthan Abiyan
- Libur Waisak, Pelayanan SIM Polres Sukabumi Kota Tetap Beroperasi
- Kapolresta Bogor Kota Tegaskan Berantas Premanisme, Puluhan Motor Hasil Rampasan Mata Elang Diamanka
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi, menjelaskan bahwa puluhan pelaku diamankan setelah dilakukan kegiatan surveillance dan penyelidikan sejak siang hari.
"Didapatkan ada 22 orang yang melakukan aksi preman. Bentuknya adalah melakukan pungutan liar terhadap pedagang kaki lima. Mereka bahkan mencetak karcis sendiri dan merekap hasil pungutan," ujarnya di lokasi.
Dalam pemeriksaan, para pelaku awalnya menolak mengaku dari organisasi manapun. Namun setelah pendalaman oleh penyidik, diketahui bahwa sebagian dari mereka merupakan oknum dari ormas Forum Betawi Rempug (FBR), Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu Jaya (GRIB Jaya), serta anggota karang taruna.
Aksi pungli dilakukan dengan dalih uang kebersihan, uang listrik, hingga uang pangkal. Uang pangkal yang diminta bahkan mencapai Rp1 juta, sedangkan pungutan harian berkisar antara Rp10 ribu hingga Rp400 ribu.
“Ya, mereka memungut uang pangkal, kemudian ada yang memungut harian dengan alasan uang kebersihan atau listrik. Ini tidak bisa ditoleransi,” tambah Ade Ary.
AKBP Tri Bayu Nugroho, Kabag Ops Polres Metro Jakarta Barat, memimpin interogasi di halaman Kantor Wali Kota Jakarta Barat pada malam hari. Para pelaku terlihat duduk jongkok dengan tangan diborgol menggunakan kabel ties dan mengenakan masker.
“Yang FBR tunjuk tangan, yang GRIB juga tunjuk tangan,” ucap Bayu dalam proses interogasi, sambil menunjukkan bukti karcis dan buku catatan pungli.
Operasi ini melibatkan 734 personel gabungan dari unsur Polri, TNI, dan Satpol PP, dan menjadi bagian dari instruksi langsung Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Karyoto, yang menegaskan tidak ada toleransi terhadap aksi premanisme.
“Tidak ada toleransi dan tidak ada pengecualian. Kita ingin menciptakan Jakarta yang aman, nyaman, dan bebas dari premanisme,” tegas Irjen Karyoto saat apel pasukan di Lapangan Silang Monas Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (9/5). (Wly)
