3 Dari 26 Jenazah Santri Ponpes Al Khoziny di Sidoarjo Baru Bisa Diidentifikasi

Tim SAR evakuasi korban reruntuhan pondok pesantren Al Khoziny di Sidoarjo, Jawa Timur. (Foto: Basarnas)

26 Santri Meninggal Dunia Berhasil Dievakuasi

JAKARTA, Matanews – Basarnas mencatat sebanyak 26 santri meninggal dunia dan berhasil dievakuasi dari runtuhnya bangunan Pondok Pesantren Al-Khoziny, Buduran, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, hingga Sabtu (4/10) malam. Dari 26 santri, baru tiga yang berhasil diidentifikasi.

Direktur Operasi Basarnas Yudhi Bramantyo dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Minggu dini hari, mengatakan dari jumlah tersebut ada sebanyak 21 jenazah belum dapat diidentifikasi.

“Hingga saat ini total korban yang ditemukan sebanyak 130 orang, terdiri atas 104 selamat dan 26 meninggal dunia,” kata Yudhi selaku SAR Mission Coordinator (SMC) seperti dikutip Antara, Minggu (5/10).

Yudhi menambahkan, proses pencarian dilakukan dengan pola 24 jam penuh dan pada Sabtu malam tim SAR gabungan mengevakuasi kembali sebanyak 12 korban dari reruntuhan bangunan pondok pesantren.

Tim dari posko darurat Basarnas di lokasi kejadian melaporkan korban ke-31 atau jenazah keempat yang ditemukan pada hari itu berhasil dievakuasi dari sektor A1 pukul 21.15 WIB. Setelah itu, tiga jenazah lain ditemukan berdekatan di sektor A3 sekitar pukul 22.00 WIB.

Pencarian berlanjut di sektor A3 dengan ditemukannya jenazah ke-34 pada pukul 22.46 WIB, lalu jenazah ke-35 pada pukul 22.57 WIB, jenazah ke-36 pukul 22.59 WIB, dan jenazah ke-37 pukul 23.01 WIB.

Pada lokasi yang sama, tim kembali menemukan dua jenazah lainnya, yaitu korban ke-38 pada pukul 23.26 WIB dan korban ke-39 pada pukul 23.29 WIB.

Basarnas memastikan operasi pencarian dan pertolongan terus dilakukan dengan melibatkan ratusan personel gabungan, mengingat masih ada sejumlah korban yang belum ditemukan serta sebagian besar jenazah yang belum teridentifikasi.

Sidoarjo
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Dr. Suharyanto S.Sos., M.M., meninjau lokasi insiden robohnya pondok pesantren (ponpes) Al Khoziny, Buduran, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, Rabu (1/10). (Foto: dok. BNPB)

3 Jenazah Santri Berhasil Diidentifikasi

Tim Disaster Victim Identification (DVI) Kepolisian Daerah Jawa Timur berhasil mengidentifikasi tiga jenazah korban ambruknya bangunan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Buduran, Sidoarjo.

Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda Jawa Timur Kombes Pol M. Khusnan mengatakan ketiga jenazah tersebut teridentifikasi melalui pencocokan data medis, gigi, dan properti korban.

“Malam ini kami sampaikan hasil operasi DVI. Tim DVI Polda Jatim telah berhasil mengidentifikasi tiga jenazah,” kata Khusnan di Rumah Sakit Bhayangkara Surabaya, Sabtu (4/10) malam.

Dia merinci, jenazah pertama dengan nomor PM RSBB 002 teridentifikasi sebagai Firman Nur (16) warga Tembok Lor 38 A, Surabaya.

Kedua, jenazah PM RSBB 003 teridentifikasi sebagai Muhammad Azka Ibadur Rahman (13) warga Jalan Randu Indah Nomor 14, Kenjeran, Surabaya.

Sementara jenazah ketiga, PM RSBB 006, teridentifikasi sebagai Daul Milal (15) warga Sitok Kapasan Gang 8 Nomor 18, Surabaya.

“Sampai hari ini, tim gabungan telah mengidentifikasi delapan dari 17 jenazah dan satu bagian tubuh (body part) yang ditemukan di lokasi,” kata Khusnan.

Menurut dia, proses operasi DVI masih terus berjalan dengan pendalaman data antemortem (data korban sebelum meninggal) dan postmortem (data korban setelah meninggal). (Tam)


Warning: Attempt to read property "term_id" on bool in /home/u963642857/domains/mata.news/public_html/wp-content/themes/umparanwp/widget/widget-collection.php on line 7

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *