3 Jurus Sakti Kapolsek Ujung Loe.

Kisah kedekatan Kapolsek Ujung Loe, Iptu Rudi Adri Purwanto, dengan masyarakat kembali menyita perhatian publik setelah video perayaan ultah

Dicintai Warga! Ini Rahasia Kapolsek Rudi

JAKARTA, Matanews — Kisah kedekatan Kapolsek Ujung Loe, Iptu Rudi Adri Purwanto, dengan masyarakat kembali menyita perhatian publik setelah video perayaan ulang tahunnya yang diadakan warga secara spontan viral di media sosial. Momen tersebut, yang awalnya berawal dari aksi “prank” warga kepada sang kapolsek, menuai apresiasi luas termasuk dari pimpinan Polri.

Kapolsek
Kisah kedekatan Kapolsek Ujung Loe, Iptu Rudi Adri Purwanto, dengan masyarakat kembali menyita perhatian publik setelah video perayaan ultah

Di hadapan peserta didik Sekolah Inspektur Polisi (SIP) di Setukpa Lemdiklat Polri, Sukabumi, Jawa Barat, Iptu Rudi mengungkapkan tiga prinsip sederhana yang ia pegang selama menjabat Kapolsek Ujung Loe — tiga hal yang menurutnya menjadi dasar kepercayaan sekaligus alasan ia begitu dicintai masyarakat.

Dalam paparannya, Rudi mengaku tidak pernah secara khusus membangun citra sebagai polisi humanis.
Latar belakangnya sebagai anggota reserse membuat pendekatannya cenderung keras.
“Sebetulnya saya bukan orang yang humanis, gampang dipengaruhi. Kami ini dari jatanras dan narkotika,” ujarnya.
Namun jabatan kapolsek, kata dia, menuntut dirinya bertransformasi dan membuka diri terhadap dinamika masyarakat.

Prinsip pertama, Rudi menekankan kehadiran rutin di tengah anggotanya. Baginya, apel pagi bukan sekadar ritual, melainkan kesempatan untuk menyapa, memberi motivasi, dan memastikan arah kerja yang profesional. “Pagi jam 07.30 saya ambil apel. Saya pasti pimpin apel kecuali ada kegiatan yang mengharuskan saya ke polres,” ucapnya.

Konsistensi ini, menurutnya, membangun kedekatan internal sekaligus rasa tanggung jawab kolektif di antara anggota.

Prinsip kedua ialah hadir dalam setiap aktivitas masyarakat dan lintas instansi.

Ia menganggap kepercayaan publik bukan datang dengan sendirinya, melainkan dibangun melalui kunjungan rutin, komunikasi terbuka, dan keberanian turun langsung menangani persoalan warga.
“Semua kegiatan kami wajib hadir. Bagaimana bisa dipercaya masyarakat kalau tidak rajin berkunjung?” kata Rudi.
Ia mencontohkan penanganan kasus ODGJ yang tetap ia tangani meskipun tindak lanjutnya dikoordinasikan dengan puskesmas dan dinas sosial.
“Saya harap rekan-rekan aktif jemput bola,” tambahnya.

Kapolsek
Kisah kedekatan Kapolsek Ujung Loe, Iptu Rudi Adri Purwanto, dengan masyarakat kembali menyita perhatian publik setelah video perayaan ultah

Prinsip ketiga adalah pembinaan internal.

Rudi menegaskan bahwa kesalahan anggota merupakan tanggung jawab pimpinan. Alih-alih menghukum, ia memilih mendampingi anggotanya agar memahami prosedur. “Apapun yang anggota lakukan itu kesalahan pimpinan. Bantu dan dampingi anggota kita,” tegasnya.
Ia bahkan beberapa kali menjalani pemeriksaan Propam akibat tindakan anggota, namun ia menerimanya sebagai bagian dari tanggung jawab kepemimpinan.

Kapolsek
Kisah kedekatan Kapolsek Ujung Loe, Iptu Rudi Adri Purwanto, dengan masyarakat kembali menyita perhatian publik setelah video perayaan ultah

Selain itu, ia menekankan pentingnya integritas serta penggunaan fasilitas dinas secara proporsional. Ia menolak menggunakan mobil patroli untuk kepentingan pribadi. “Mobil dinas digunakan untuk datangi TKP, untuk melayani masyarakat,” katanya.

Apresiasi terhadap kiprah Rudi juga disampaikan Wakapolri, Komisaris Jenderal Polisi Dedi Prasetyo.
Ia menegaskan bahwa benteng pertama Polri adalah para perwira wilayah yang berhadapan langsung dengan masyarakat.

Dedi menyampaikan terima kasih kepada para perwira yang menjalankan pelayanan publik dengan dedikasi dan ketulusan. “Terima kasih kepada seluruh perwira yang menjadi garda terdepan pelayanan,” ujarnya.

Menurut Dedi, Polri melalui SSDM terus memperkuat kualitas kepemimpinan lapangan melalui asesmen dan pembinaan. Tujuannya adalah melahirkan pemimpin wilayah yang tidak hanya kuat secara teknis, tetapi juga piawai dalam pendekatan sosial dan komunikasi publik.

“Assessment digunakan untuk memperkuat kemampuan perwira agar semakin responsif dan mampu membangun kedekatan dengan masyarakat,” jelasnya.
Kisah viral yang melibatkan Iptu Rudi, disertai apresiasi yang terus mengalir dari berbagai pihak, menunjukkan bahwa model kepemimpinan yang dekat dengan masyarakat masih menjadi harapan publik terhadap Polri hari ini.(Dtw)


Warning: Attempt to read property "term_id" on bool in /home/u963642857/domains/mata.news/public_html/wp-content/themes/umparanwp/widget/widget-collection.php on line 7

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *