Langka dan Berkhasiat, Namnam Layak Dibudidayakan!
Namnam Layak Dibudidayakan
JAKARTA, Matanews – Jarang orang kenal, apalagi pernah memakannya. Buah Cynometra cauliflora L. atau biasa disebut namnam, bahkan ada yang menyebutnya kapi anjing, ternyata menyimpan kegunaan yang menarik.
Buah yang berasal dari kawasan timur Malaysia ini tumbuh liar di hutan-hutan Pulau Sulawesi. Pohonnya bisa setinggi 3–15 meter, batang berbonggol-bonggol, kulit kecoklatan, dan daunnya berkilau. Uniknya, buahnya tumbuh langsung di batangnya, dengan bentuknya keriput mirip ginjal, dan berwarna cokelat bersisik.
Dahulu, namnam hanya dianggap tanaman hias. Bisa ditanam di halaman rumah, di pot, bahkan jadi bonsai eksotis. Tapi karena jarang dibudidayakan, buah ini makin langka. Banyak orang bahkan belum tahu manfaatnya.
Nah, para peneliti kini mulai melirik buah unik ini. Salah satu upaya memperkenalkan namnam adalah mengolahnya jadi manisan kering.

Penelitian pun dilakukan untuk mencari kombinasi terbaik gula dan suhu pengeringan.
Tiga konsentrasi gula dicoba 45 persen, 50 persen, 55 persen dengan suhu pengeringan 65°C, 70°C, dan 75°C. Hasilnya? Manisan dengan gula 45 persen dan suhu 75°C jadi hasil yang baik.
Kandungan kadar airnya 5,80 persen, total padatan terlarut 19,90 persen, vitamin C < 0,7 mg/kg, dan kadar keasaman atau pH 3,55.
Rasa buah ini cukup enak, warnanya cokelat tua menggoda, aromanya disukai, meski teksturnya agak lembek.
Artinya, buah yang dahulu dipandang sebelah mata ini bisa jadi peluang baru. Jika manisan kering namnam bisa masuk pasar, bisa jadi rezeki buat warga yang menanam atau mengolahnya.
Singkatnya, namnam bukan lagi sekadar buah aneh di hutan, tapi calon komoditas camilan masa depan! (Int)


Warning: Attempt to read property "term_id" on bool in /home/u963642857/domains/mata.news/public_html/wp-content/themes/umparanwp/widget/widget-collection.php on line 7