China-Indonesia Bersinergi Kembangkan Industri Berbasis Riset

Ilustrasi bendera China-Indonesia. (Matanews)

China-Indonesia Bersinergi Kembangkan Industri Berbasis Riset

JAKARTA, Matanews — Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) RI bersama International Academicians Science and Technology Innovation Centre (IASTIC) China sepakat meningkatkan kolaborasi di bidang sains dan teknologi. Pertemuan kedua belah pihak berlangsung di Jakarta, Kamis (2/10), dengan menekankan pentingnya riset sebagai penggerak pembangunan industri nasional.

Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Brian Yuliarto menegaskan, kemajuan sebuah negara ditentukan oleh pembangunan industri berbasis riset. Ia mencontohkan bagaimana industrialisasi pesat di China dapat menjadi referensi penting bagi Indonesia untuk membangun industri berdaya saing tinggi.

“Kami ingin belajar dari pertumbuhan pesat dan industrialisasi China yang sangat maju. Harapan besar kami adalah bangkitnya industri-industri berbasis sains dan teknologi di Indonesia,” kata Brian dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (3/10).

Brian menjelaskan, sejumlah bidang menjadi prioritas nasional, mulai dari energi, industri kendaraan, panel surya, transisi dari diesel ke energi hijau, hingga pemanfaatan tenaga nuklir. Menurut dia, seluruh pengembangan tersebut harus berlandaskan pada kebutuhan nyata masyarakat dan industri.

“Riset tidak boleh berhenti di laboratorium. Ia harus menjawab kebutuhan masyarakat dan memberi dampak pada industri. Dengan begitu, sains dan teknologi bisa menjadi penggerak ekonomi,” ujarnya.

Chairman of the IASTIC, Chen Qingquan, menyampaikan pandangan serupa. Ia menekankan pentingnya kolaborasi antara Indonesia dan China, terutama karena kedua negara tengah berkembang pesat di kawasan Asia.

“Untuk membangun negara berbasis industri, diperlukan integrasi antara sains, teknologi, kebijakan, pasar, dan budaya. Asia, khususnya Asia Tenggara, kini semakin memainkan peran penting di kancah global,” kata Chen.

Chen berharap kerja sama Indonesia-China dapat menghasilkan kemajuan bersama, termasuk dalam membangun produk cerdas, infrastruktur cerdas, kota cerdas, hingga masyarakat cerdas. Ia menilai dinamika dunia yang terus berubah membutuhkan kolaborasi yang erat dan berkelanjutan.

Pertemuan ini juga menghasilkan kesepakatan bahwa Indonesia dan China perlu mengembangkan teknologi dan inovasi secara mandiri, tanpa bergantung pada pihak lain. Kemandirian menjadi kunci untuk menghadapi persaingan global yang semakin kompetitif.

Kemdiktisaintek menegaskan komitmennya untuk berperan sebagai penghubung strategis antara dunia akademik, riset, dan industri, baik di tingkat nasional maupun internasional. Melalui kerja sama dengan mitra global seperti China, pemerintah berharap sains dan teknologi dapat menghadirkan solusi nyata bagi masyarakat.

Lebih jauh, Brian menambahkan, kolaborasi internasional seperti ini akan memperkuat daya saing Indonesia di era transformasi global. “Dengan memperkuat riset dan inovasi, kita dapat melangkah lebih cepat menuju kemandirian industri berbasis sains dan teknologi,” tuturnya. (Chl)

Cindy Hardianthi Loviana
Reporter

Warning: Attempt to read property "term_id" on bool in /home/u963642857/domains/mata.news/public_html/wp-content/themes/umparanwp/widget/widget-collection.php on line 7

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *