Menkeu Purbaya Ungkap, Hampir 100 Persen Busana Muslim Indonesia Dikuasai China

Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa. (Foto: Setpres RI)

Hampir 100 Persen Busana Muslim Indonesia Dikuasai China

JAKARTA, Matanews – Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa mengaku prihatin setelah mengetahui mayoritas busana muslim yang beredar di pasar Indonesia ternyata berasal dari China. Ia menyebut, pasar China menguasai 99 persen produk busana muslim yang beredar di Indonesia.

“Yang penting distorsi ke pasar hilang. Jadi barang-barang di depan tuh enggak ada lagi. Saya akan nanti lihat industri tekstil, di sini, di pasar,” kata Purbaya di Jakarta, Rabu (8/10).

Sementara itu, dirinya sempat kagum dengan kualitas dan rancangan busana muslim karya desainer lokal yang pernah ia lihat dalam ajang pertunjukan fesyen (fashion show) yang didukung oleh Bank Indonesia (BI) sebelumnya.

Namun, kekaguman itu berubah menjadi keheranan setelah ia mengetahui bahwa hampir seluruh produk busana muslim di pasar dalam negeri justru dikuasai asing.

“Di pasar kan katanya, saya pernah ikut tuh fashion show yang didukung oleh bank sentral BI waktu itu. Terus busana muslim, bagus-bagus. Wah, saya juga kagum. Tapi tidak lama saya dengar 99 persen busana muslim di sini dikuasailah produk-produk China. Kan jadi lucu,” tukasnya.

Purbaya menilai, dominasi produk impor tersebut tidak hanya menghambat industri dalam negeri, namun juga mengancam pertumbuhan ekonomi lokal, terutama sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) tekstil dan garmen.

Jika itu menjadi ancaman industri dalam negeri, Purbaya menegaskan pemerintah akan menindak tegas importir ilegal.

“Tapi yang ilegal-ilegal itu saya akan beresin. Supaya industri tekstil lokal maju, garmen lokal maju, baju-baju begini mereka maju, kita maju. Jadi saya tidak akan memberikan pasar kita ke negara lain tanpa perlawanan,” tegasnya.

Purbaya juga menambahkan bahwa langkah pengawasan terhadap barang impor, terutama dari China, akan diperketat. Pemerintah berkomitmen menata kembali sistem perdagangan agar lebih adil bagi pelaku usaha dalam negeri.

“Kalau persaingan rumah mungkin saya enggak bisa apa-apa. Tapi yang ilegal-ilegal itu harus diberesin. Kita harus optimalkan industri dalam negeri dulu,” katanya.

Perlu diketahui, sebagian besar pasar mode di Indonesia, seperti pusat grosir Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, pakaian impor asal China memang telah membanjiri sejumlah pusat.

(Tam)


Warning: Attempt to read property "term_id" on bool in /home/u963642857/domains/mata.news/public_html/wp-content/themes/umparanwp/widget/widget-collection.php on line 7

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *