Banjir dan Longsor Terjang Sumut, 13 Warga Tewas dalam Curah Hujan Ekstrem

Banjir bandang dan tanah longsor yang menyapu permukiman warga tersebut menewaskan setidaknya 13 orang dan menyebabkan tiga hilang

Banjir Sumut! 13 Orang Tewas Diterjang Banjir Extream

MEDAN, MatanewsHujan lebat berhari-hari sejak Sabtu hingga Selasa, (22–25/11/2025), memicu bencana hidrometeorologi yang melanda tujuh kabupaten/kota di Sumatera Utara. Banjir bandang dan tanah longsor yang menyapu permukiman warga tersebut menewaskan setidaknya 13 orang dan menyebabkan tiga lainnya masih hilang.

Kepala Bidang Penanganan Darurat, Peralatan, dan Logistik BPBD Provinsi Sumatera Utara, Sri Wahyuni Pancasilawati, menyampaikan data terkini pada Rabu pagi. “Hingga pukul 08.00 WIB, terdapat 13 orang dinyatakan meninggal dunia di tujuh kabupaten/kota,” ujarnya.

Banjir
Banjir bandang dan tanah longsor yang menyapu permukiman warga tersebut menewaskan setidaknya 13 orang dan menyebabkan tiga hilang

Tapanuli Selatan Korban Terbanyak, Enam Tewas di Batangtoru

Tapanuli Selatan menjadi daerah paling terdampak. Dari wilayah ini, sembilan korban meninggal dunia ditemukan di tiga kecamatan:
• Enam orang di Kecamatan Batangtoru,
• Satu orang di Kecamatan Sipirok,
• Satu orang di Kecamatan Angkola Barat,
• Seorang korban lain ditemukan terseret arus deras di lokasi berbeda.

BPBD mencatat sebagian besar korban tidak sempat menyelamatkan diri ketika arus sungai naik secara tiba-tiba malam hari.

Tapanuli Tengah Empat Korban Tertimbun Longsor di Dalam Rumah

Tragedi serupa terjadi di Desa Mardame, Kecamatan Sitahuis, Tapanuli Tengah. Empat warga meninggal setelah rumah mereka dihantam longsoran tanah yang meluncur dari tebing perbukitan. Proses evakuasi terkendala akses jalan yang sebagian tertutup material lumpur setinggi 1,5 meter.

Tujuh Wilayah Terjang Banjir dan Longsor

Selain Tapanuli Selatan dan Tapanuli Tengah, bencana juga melanda
Sibolga, Mandailing Natal, Tapanuli Utara, Nias Selatan, dan Padangsidimpuan.
“Korban luka ada 37 orang, dan tiga orang di Tapanuli Selatan masih hilang. Untuk Tapanuli Tengah masih dalam pendataan,” kata Sri Wahyuni.

Ratusan Rumah Rusak, Ribuan Mengungsi

Dampak kerusakan tersebar di berbagai wilayah:
Tapanuli Selatan
• 330 unit rumah rusak (12 berat, 6 sedang, 312 ringan)
• 1 unit sekolah rusak
Mandailing Natal
• 561 KK (2.244 jiwa) mengungsi
• 13 rumah rusak berat
• 1 sekolah rusak
• 85 hektare lahan pertanian terendam banjir
Tapanuli Utara
• 19 KK mengungsi
• 5 rumah rusak berat
• 64 rumah rusak ringan
• 4 ruas jalan rusak
• 1 jembatan putus
Nias Selatan
• 1 rumah rusak berat
• 1 ruas jalan terganggu
Padangsidimpuan
• 1 korban hilang
• 220 jiwa mengungsi

BPBD menyatakan bahwa sebagian wilayah masih kesulitan dijangkau karena jalan desa terputus dan beberapa jembatan gantung ambruk diterjang banjir.

Tim Gabungan Bergerak, Akses Masih Terhambat

Operasi pencarian dan pertolongan melibatkan BPBD, Basarnas, TNI, Polri, dan relawan lokal. Namun, medan sulit membuat proses evakuasi melambat. Di Tapanuli Selatan, beberapa alat berat baru tiba pada Selasa malam setelah sebelumnya tertahan akibat jalan terendam sedalam 1,2 meter.

BMKG Potensi Cuaca Ekstrem Masih Berlanjut

BMKG telah mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem untuk wilayah Sumatera bagian utara. Kondisi atmosfer basah diperkirakan masih terjadi dalam beberapa hari mendatang, meningkatkan risiko banjir susulan dan pergerakan tanah.(Zee)


Warning: Attempt to read property "term_id" on bool in /home/u963642857/domains/mata.news/public_html/wp-content/themes/umparanwp/widget/widget-collection.php on line 7

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *