- Hormati Bulan Suci Ramadhan, KBMI Wujudkan Rasa Aman dengan Tak Lakukan Aksi
- Songsong Lebaran 2025, BEM UPN Veteran Jakarta Terus Tebar Manfaat Bagi Panti Asuhan
- Dugaan Suap di Unit 5 Resmob Polres Jaksel, Korban Pengeroyokan Tak Dapat Keadilan
- Polda Metro Jaya Ungkap Praktik Kecurangan Takaran Minyakita Di Cipondoh Tangerang
- Kesampingkan Aksi, Himapolindo Pilih Fokus Adakan Raker-Seminar Nasional di UPN Veteran Jakarta
- Kapolri Turun ke Posko Terpadu, Pastikan Kesiapan Personel Operasi Ketupat 2025
- Polri Tawarkan Kakak Briptu Anumerta Ghalib Bergabung Jalur Bintara Rekpro
- Kapolri-Panglima TNI Sepakat Investigasi Kasus Penembakan Personel hingga Tuntas
- Polresta Banyuwangi & Jurnalis Ajak Masyarakat Taat Lalu Lintas
- Raja LAK Galuh Pakuan Lawatan ke Beijing, Perkuat Kerjasama Industri Energi dan Mobil Listrik
Bhante Bodhi Wijaya Bawa Pesan Damai dalam Proses Hukum Seorang Biksu
Wawancara Ekslusif

Keterangan Gambar : Bhante Bodhi Wijaya Ng Jagarapanno
MATANEWS, Jakarta - Dalam wawancara yang menginspirasi dengan Bhante Bodhi Wijaya Ng Jagarapanno, beliau menyampaikan pesan dan harapan tertentu untuk masyarakat dan pihak-pihak terkait yang terlibat dalam proses hukum seorang biksu.
Bhante Bodhi Wijaya menyerukan kepada masyarakat dan pihak-pihak terkait untuk memberikan nasehat-nasehat yang baik dan bijak kepada semua pihak yang terlibat dalam kasus tersebut.
"Saya menekankan pentingnya damai dan perdamaian dalam menyelesaikan konflik serta mengembalikan hak-hak yang bukan menjadi hak seseorang." ucap Bhante Bodhi kepada Wartawan pada Kamis, (2/5/2024).
Baca Lainnya :
- Bhante Bodhi Wijaya Menyoroti Etika Selama Proses Hukum
- Penggunaan Jubah Biksu dalam Persidangan: Perspektif Bhante Bodhi itu Melanggar Etika Agama Bhuda
- Bhante Bodhi: Pertahankan Integritas Spiritual dalam Persidangan
- Pandangan Bhante Bodhi tentang Seorang Biksuni yang Menjalani Persidangan di Pengadilan
- Pelaku Pencabulan Anak di Sukabumi Ditangkap: Keluarga Korban Apresiasi Kinerja Aparat Hukum
Selain itu, Bhante Bodhi Wijaya menegaskan pentingnya mengakui kesalahan secara fakta dan damai, serta menghormati nilai-nilai moral dan ajaran agama Buddha.
"Saya juga menekankan bahwa mencuri, baik secara harfiah maupun metaforis, adalah suatu pelanggaran serius dalam ajaran agama Buddha, yang tidak bisa ditoleransi." tegasnya.
Harapan Bhante Bodhi Wijaya adalah agar semua pihak dapat mengambil pembelajaran dari kasus yang sedang berjalan di PN Jakarta Utara, untuk kembali kepada ajaran Buddha yang mengajarkan kasih sayang kepada semua makhluk.
"Saya meminta agar sikap saling menghormati dan berwelas kasih diutamakan dalam menangani konflik dan masalah hukum." terangnya.
Dengan pesan damai dan kasih sayang yang disampaikan oleh Bhante Bodhi Wijaya diharapkan semua pihak dapat menemukan jalan keluar yang baik dan menyelesaikan masalah dengan kearifan dan toleransi. (Wly)
