Budaya Tua Kutai Hidup Lagi Lewat Pesta Adat Erau 2025

Budaya Kutai Hidup Lagi

TENGGARONG, Matanews – Kota Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, mendadak geger dan penuh warna. Pesta adat Erau 2025 resmi dibuka, Minggu (21/9/2025), di Stadion Rondong Demang. Ribuan warga tumpah ruah, pedagang kecil panen rezeki, wisatawan domestik sampai mancanegara pun ikut hanyut dalam kemeriahan.

Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana buka suara. Ia optimistis Erau jadi motor ekonomi lokal, sekaligus alat perkuat identitas budaya. “Erau ini bukan cuma pesta tahunan. Ini perayaan tradisi luhur Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura, salah satu peradaban tertua di Nusantara. Dampak ekonominya juga nyata, terutama buat UMKM,” kata Widiyanti.

Menurut Widiyanti, Erau cocok masuk Event by Indonesia, program unggulan Kemenpar (Kementerian Pariwisata). “Targetnya jelas wisatawan domestik makin banyak, turis asing pun berdatangan. Tak tanggung-tanggung, Erau diproyeksikan naik kelas jadi event internasional,” ujarnya.

IKN Forest City, Tiap Dua Pekan Ribuan Pohon Ditancap

1 hari

“Lewat Erau, kita belajar. Warisan leluhur bukan sekadar cerita masa lalu, tapi energi untuk masa depan. Mari kita jaga, rawat, dan kembangkan,” imbuhnya.

Gubernur Kalimantan Timur Rudi Mas’ud ikut mengobarkan semangat. Katanya, kata Erau berasal dari “Ero” yang artinya ramai dan penuh sukacita. Itu terbukti dari kemeriahan pembukaan, yang dihiasi tarian, musik, dan budaya lintas etnis di Kutai Kartanegara.

“Erau adalah identitas, kearifan lokal, dan kebanggaan Nusantara,” kata Rudi.

IKN Forest City, Tiap Dua Pekan Ribuan Pohon Ditancap

1 hari

Sementara itu, Bupati Kutai Kartanegara Aulia Rahman Basri menekankan bahwa tema Erau 2025 adalah ‘Menjaga Marwah Peradaban Nusantara.’ Marwah berarti kehormatan, harga diri, dan kemuliaan.

“Di dalamnya ada nilai luhur dan tradisi adiluhung yang membentuk identitas Kutai, bahkan Nusantara,” ungkap Basri.

Tak heran, selama sepekan ke depan, Tenggarong bakal jadi panggung budaya sekaligus pasar rakyat. Mulai dari ritual adat, pertunjukan seni, hingga bazar UMKM dipastikan bikin ekonomi berputar kencang.

Singkatnya, Erau 2025 bukan cuma pesta. Ini napas sejarah, sumber rezeki rakyat, sekaligus wajah baru pariwisata Kalimantan Timur. (Int)