Di Acara Doa dan Dzikir untuk Bangsa, Dandim 0501/JP BS Ajak Masyarakat saling Menghargai di Tengah Perbedaan
Warning: Attempt to read property "post_excerpt" on null in /home/u963642857/domains/mata.news/public_html/wp-content/themes/umparanwp/template-parts/single/single-desktop.php on line 86
Matanews, id – Dandim 0501/ JP BS Letkol (Inf) Wahyu Yudhayana mengikuti acara Istighosah bersama warga di Masjid Jami Miftahul Jannah, Bendungan Hilir. Acara ini kebetulan juga diikuti Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Harry Kurniawan.
Acara ini juga diisi dengan deklarasi anti Hoax dan melawan politisasi rumah ibadah. Total, ada 200an warga yang mengikutinya.
Dalam sambutannya, Wahyu menilai, acara Generasi Muda Muslim Indonesia (GMMI) ini sangat baik.
“Saya bersyukur bahagia dapat hadir di tengah bapak ibu dan adik-adik semua dan berpartisipasi dalam kegiatan yang diprakarsai dengan baik,” kata Wahyu di Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat (15/2/2019).
Menurut Wahyu, dirinya bersama Kapolres selalu berkeliling ke beberapa tempat ibadah untuk menekankan agar tak saling menebar kebencian, hingga bermusuhan ditengah maraknya perbedaan pendapat.
“Prinsipnya dari awal kita sudah berbeda. Perbedaan itu keniscayaan. Diterima atau tidak Indonesia sejak berdiri takdir kita gak ada yang sama. Negara ini bisa merdeka karena diawali dari perbedaan di bangsa ini. Makanya kita harus bijaksana menyikapi perbedaan untuk menghargai para pejuang kita. Bagaimana perjuangan para tokoh agama untuk kesampingkan perbedaan itu,” terang Wahyu yang mengenakan peci ini.
” Siapapun pilihan politik kita, jangan membuat terpecah belah,” tambah Wahyu.
Wahyu mengatakan, tokoh agama berperan penting dalam memberikan edukasi dan bimbingan kepada umat. Masyarakat pun diminta lebih berjiwa besar jika ada masalah.
“Jika ada pesoalan apapun agar dikomunikasikan dgn pihak yang berwajib agar tidak mudah menyimpulkan apapun sebelum dikomunikasikan dengan pihak terkait,” terang Wahyu.
Sementara itu, Harry mengatakan, pesta demokrasi itu seharusnya dilakukan dengan riang gembira. Seperti yang dialaminya saat masih kecil.
“Bahkan orang tua saya juga berbeda pilihan politik saat itu. Alhamdulillah tak ada masalah karena perbedaan itu hal yang biasa dan tak membuat satu dengan yang lainnya saling membenci,” kenang Harry.
Harry mengingatkan bahwa Jakarta Pusat adalah barometer nasional. Sehingga harus dipelihara dan dijaga ketertibannya dengan baik.
“Semoga keberkahan dan kebahagiaan ini bisa ditularkan ke RT RW sekitar ini. Jika Jakarta Pusat bisa menjalani Pemilu 2019 nanti dengan baik dan aman, maka Insya Allah seluruh warga Indonesia akan mencontohnya. Karena Jakarta adalah barometer Indonesia,” tutup Harry.
Kano


Warning: Attempt to read property "term_id" on bool in /home/u963642857/domains/mata.news/public_html/wp-content/themes/umparanwp/widget/widget-collection.php on line 7