DPR Puji Mentan Amran Produksi Naik 13 Persen, Kesejahteraan Petani Membaik

Komisi IV DPR RI memberikan apresiasi luas kepada Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman atas capaian sektor pangan nasional yang dinilai melaju signifikan dalam kurun waktu singkat.

DPR Puji Mentan, Produksi Melonjak Gila-Gilaan!

JAKARTA, Matanews – Komisi IV DPR RI memberikan apresiasi luas kepada Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman atas capaian sektor pangan nasional yang dinilai melaju signifikan dalam kurun waktu singkat. Dalam Rapat Kerja bersama Kementerian Pertanian (Kementan) pada Senin, (24/11/2025), seluruh fraksi menunjukkan pandangan nyaris senada: sektor pertanian menunjukkan percepatan yang jarang terjadi dalam satu periode pemerintahan.

Anggota Komisi IV dari Fraksi Gerindra, Endang Setyawati Thohari, menyebut perubahan yang terjadi di sektor pertanian sebagai “gebrakan nyata”, bahkan jika dibandingkan dengan pengalamannya selama tiga dekade bekerja di Kementan. Menurut dia, percepatan produksi, stabilitas stok, dan respons cepat terhadap persoalan lapangan merupakan bukti bahwa Kementan bergerak dalam kerangka kerja yang lebih solid.

“Selama 30 tahun saya di Kementan, baru kali ini merasakan gebrakan yang nyata,” ujar Endang. Ia mendorong Kementan untuk menyiapkan grand strategy agar capaian besar ini tidak berhenti pada satu periode kepemimpinan saja. Konsolidasi kelembagaan penyuluh serta pengembangan komoditas strategis seperti sorgum, menurutnya, perlu menjadi prioritas jangka panjang.

Apresiasi serupa disampaikan Fraksi PDI Perjuangan. Rokhmin Dahuri menilai capaian swasembada beras, dengan produksi mencapai 34,77 juta ton, sebagai tonggak penting dalam sejarah pangan nasional. Ia menyoroti kenaikan Nilai Tukar Petani (NTP) dari 111 menjadi 124,3 sebagai indikator membaiknya kesejahteraan petani, ditambah realisasi anggaran yang diproyeksikan mencapai 93,8 persen pada tahun 2025.

Mentan
Komisi IV DPR RI memberikan apresiasi luas kepada Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman.

“Kami memberikan apresiasi setinggi-tingginya,” kata Rokhmin, sambil mendorong perluasan swasembada ke komoditas jagung, kedelai, dan tebu, serta penguatan varietas tahan perubahan iklim.

Dari Fraksi Golkar, Firman Subagyo menilai kinerja Kementan sebagai “prestasi luar biasa”. Menurutnya, serapan anggaran yang telah mencapai 72 persen menjadi sinyal bahwa program yang berjalan memang diarahkan pada sektor produktif. Ia mengingatkan ancaman anomali cuaca, hilangnya lahan pangan akibat alih fungsi, dan urgensi menarik minat generasi muda untuk terjun ke pertanian.

Anggota Fraksi Gerindra lainnya, Darori Wonodipuro, turut menekankan keberhasilan produksi nasional yang disebut naik 13,5 persen berdasarkan data BPS. “Ini capaian yang luar biasa,” ujarnya.

Dari Fraksi NasDem, Muhammad Habiburokhman menyebut keberhasilan sektor pangan tahun ini sebagai “legacy” penting Kementan. Ia berharap swasembada komoditas non-beras segera menyusul, sehingga ketergantungan impor makin berkurang. Sementara Hindun Anisah dari PKB mengapresiasi kenaikan NTP dan capaian predikat WTP, namun tetap mengingatkan pentingnya menjaga konsistensi realisasi anggaran.

Pujian juga datang dari Fraksi PAN, Demokrat, dan fraksi lainnya. Mereka menyoroti stabilitas produksi, penguatan stok, peningkatan harga komoditas rakyat seperti kopi, serta pentingnya penyusunan roadmap bawang putih, kedelai, dan cabai yang lebih sistematis untuk memastikan kestabilan pasokan dan harga di masa mendatang.

Menutup rapat kerja, Mentan Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa seluruh capaian tersebut merupakan hasil arahan Presiden serta kerja kolektif lintas sektor, baik pemerintah pusat, daerah, maupun petani di lapangan.

“Keberpihakan kepada petani tidak berhenti pada capaian tahun ini. Program akan diperkuat secara berkelanjutan, sinkron, dan berbasis kebutuhan lapangan,” ujar Amran.

Dengan dukungan politik dari seluruh fraksi, Kementan disebut berada pada momentum penting untuk membangun fondasi ketahanan pangan yang lebih mandiri, modern, dan tangguh menghadapi perubahan iklim. (Int)


Warning: Attempt to read property "term_id" on bool in /home/u963642857/domains/mata.news/public_html/wp-content/themes/umparanwp/widget/widget-collection.php on line 7

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *