Erick Thohir Didesak Mundur, MES Terancam Mati Suri!

Tim 9 menyatakan langkah mereka murni untuk menyelamatkan organisasi, bukan upaya menjatuhkan figur Erick Thohir secara pribadi.

Erick Thohir Diminta Angkat Kaki!

SURABAYA, Matanews — Suasana internal organisasi Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) memanas. Dua tahun pasca terpilihnya Erick Thohir sebagai Ketua Umum pada 2023, roda organisasi dianggap berhenti berputar. Sejumlah kader dari berbagai daerah kini bersatu membentuk Tim 9 Penyelamat MES, menuntut Erick Thohir mundur dan meminta Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) segera digelar.

“Sudah dua tahun kepengurusan ini vakum, dan itu sangat berbahaya,” ujar Prof. Dr. H. Babun Suharto, Ketua PD MES Jember yang kini menjadi juru bicara Tim 9, dalam keterangan resminya, Minggu (12/10/2025).

Dua Tahun Vakum, MES Kehilangan Arah

Sejak Munas MES 2023, menurut Babun, kepengurusan resmi tak kunjung terbentuk sesuai AD/ART organisasi. Hanya ada struktur sementara tanpa masa jabatan jelas. Akibatnya, kinerja organisasi lumpuh dan hubungan dengan jaringan internasional menurun drastis.

“Posisi MES di kancah internasional melemah. Kita tidak lagi diperhitungkan dalam forum ekonomi syariah global,” ujarnya tegas.

Dari data internal yang dikutip Tim 9, hanya 67% Pengurus Wilayah (PW) yang masih aktif, 49% Pengurus Daerah (PD) yang berjalan, dan 13% Pengurus Wilayah Khusus (PWK) yang tersisa.

“Semangat di bawah masih besar, tapi macet di puncak kepemimpinan. Ini tanda bahaya,” kata Babun.

Rapat terbuka PW, PD, dan PWK MES seluruh dunia pada Mei 2024 juga telah memberi ultimatum kepada Ketua Umum agar segera membentuk kepengurusan definitif dalam waktu 30 hari. Namun, hingga kini, tak ada realisasi.

“Ini bukan lagi soal administrasi, ini soal penyelamatan organisasi,” tegas Babun.

Tim 9 menyatakan langkah mereka murni untuk menyelamatkan organisasi, bukan upaya menjatuhkan figur Erick Thohir secara pribadi.

Tim 9: Penyelamat, Bukan Oposisi

Tim 9 menyatakan langkah mereka murni untuk menyelamatkan organisasi, bukan upaya menjatuhkan figur Erick Thohir secara pribadi.

“Kami tidak melawan Erick Thohir sebagai individu, tapi menolak kevakuman yang membuat MES kehilangan marwah,” kata Babun.

Tim 9 beranggotakan sembilan tokoh aktif MES dari berbagai provinsi:

1. Prof. Dr. H. Babun Suharto (PD MES Jember)

2. Djafar Muhtar Asiari (PW MES Gorontalo)

3. Heru Hidayat (PW MES Kalimantan Tengah)

4. Pinto Wahyudi (PW MES Bali)

5. Awaludin Razab (PW MES Kalimantan Barat)

6. M. Irkham Fukhurudin (PD MES Kendal)

7. Harry Maksum (PW MES Jawa Barat)

8. Evan Setiawan (PW MES Bengkulu)

9. Ahmad Wira (PW MES Sumatera Barat)

Mereka telah berkoordinasi dengan Ketua Dewan Pembina MES, KH. Ma’ruf Amin, untuk memastikan Munaslub memiliki dasar legitimasi kuat secara organisatoris dan moral.

Menatap Masa Depan Ekonomi Syariah

MES, yang berdiri untuk mendorong pertumbuhan ekonomi syariah Indonesia, kini dinilai kehilangan peran strategisnya. Seharusnya organisasi ini menjadi penggerak utama yang menjembatani kepentingan ulama, regulator, dan pelaku usaha syariah.

Namun, dalam dua tahun terakhir, peran tersebut nyaris padam.

“Kalau vakum terus, kita kehilangan momentum. Dunia sedang bergerak cepat menuju ekonomi halal, sementara kita malah sibuk menunggu keputusan organisasi,” ujar Babun.

Tim 9 menegaskan, Munaslub adalah langkah realistis untuk menghidupkan kembali roda organisasi, membentuk kepengurusan baru yang solid, dan mengembalikan MES ke jalur visi awalnya.

Desakan Moral dari Kader Daerah

Di berbagai daerah, para kader MES mulai menyuarakan keprihatinan serupa. Mereka menilai organisasi telah kehilangan daya gerak dan semangat kolaboratif.

“Dulu MES jadi tempat berkumpulnya pemikir, pengusaha, dan aktivis ekonomi syariah. Sekarang sunyi,” kata Djafar Muhtar Asiari, anggota Tim 9 dari Gorontalo.

Ia berharap Erick Thohir mengambil langkah bijak — melepaskan jabatan secara terhormat dan memberi ruang bagi regenerasi.

“Kami menghormati beliau, tapi organisasi lebih besar dari satu nama. MES harus diselamatkan,” ujarnya.

Peluang Reformasi di Tubuh MES

Desakan Munaslub dari Tim 9 mendapat dukungan moral dari sejumlah tokoh senior MES dan akademisi. Mereka menilai, langkah ini dapat menjadi momentum untuk reformasi total dalam tubuh organisasi yang kini stagnan.

“MES harus kembali menjadi poros ekonomi syariah nasional. Bukan sekadar simbol atau papan nama,” ujar salah satu pengamat ekonomi Islam dari UIN Syarif Hidayatullah.

Jika Munaslub benar-benar digelar, harapannya MES akan melahirkan struktur baru yang lebih profesional, transparan, dan terhubung dengan perkembangan ekonomi syariah dunia.

“MES bukan milik satu orang. Ini rumah besar ekonomi syariah Indonesia. Kalau rumah ini roboh, seluruh bangsa ikut kehilangan tempat berpijak.” (Red)


Warning: Attempt to read property "term_id" on bool in /home/u963642857/domains/mata.news/public_html/wp-content/themes/umparanwp/widget/widget-collection.php on line 7

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *