Laut Bumi Terancam! Ekosistem Pesisir Tergerus Parah

Sampah plastik dan sampah lainnya terlihat di pantai Cap Haitian, Haiti. (Foto: REUTERS/Ricardo Rojas)

Ekosistem Pesisir Tergerus Parah

JAKARTA, Matanews — Alarm bahaya untuk bumi makin nyaring! Laporan Status Ekosistem Pesisir Global (Global Coastal Ecosystem Status Report) yang diumumkan di ajang World Coastal Forum 2025 di Yancheng, Provinsi Jiangsu, China, bikin merinding.

Pasalnya, ekosistem pesisir di seluruh dunia kini tercatat mengalami degradasi parah dalam setengah abad terakhir.

Mencengangkan, data menunjukkan padang lamun, terumbu karang, terumbu moluska, hingga hutan rumput laut kelp menjadi korban terbesar. Tingkat kerusakannya negeri, rata-rata degradasi bersih tahunan melampaui satu persen.

Akibatnya? Populasi biologis yang bergantung pada ekosistem itu terus menyusut. Burung laut, invertebrata, sampai penyu kini menghadapi ancaman kepunahan serius, dengan angka ancaman mencapai lebih dari 30 persen.

“Ini penilaian sistematis pertama terhadap 13 tipe ekosistem pesisir di dunia,” ungkap Shi Suixiang, Direktur National Marine Data and Information Service China yang memimpin laporan tersebut bersama Uni Internasional untuk Konservasi Alam (IUCN), seperti dikutip, Kamis (25/9/2025).

Faktor-faktor penyebab degradasi pun dibongkar. Mulai dari urbanisasi pesisir yang tak terkendali, pemanasan dan pengasaman air laut akibat perubahan iklim, hingga eksploitasi sumber daya perikanan, mineral, dan energi. Semua itu jadi bom waktu bagi keberlangsungan kehidupan laut.

Forum pesisir yang berlangsung dua hari itu mengusung tema “Pesisir yang Indah: Prioritas Ekologi dan Pembangunan Hijau”.

Pemerintah Provinsi Jiangsu bersama Kementerian Sumber Daya Alam China dan Administrasi Kehutanan dan Padang Rumput Nasional jadi tuan rumah acara.

Singkatnya, pesan dari forum ini jelas kalau manusia masih lalai, ekosistem pesisir dunia bisa tinggal cerita. (Chl)

Cindy Hardianti
Reporter

Warning: Attempt to read property "term_id" on bool in /home/u963642857/domains/mata.news/public_html/wp-content/themes/umparanwp/widget/widget-collection.php on line 7

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *