Lima Awak KM Selat Meranti Diselamatkan di Perairan Anambas

Sumber:Freepik

Penyelamatan Lima Awak KM Selat Meranti di Perairan Anambas

NATUNA, MatanewsTim SAR gabungan Kabupaten Kepulauan Anambas, Provinsi Kepulauan Riau, berhasil menyelamatkan lima awak KM Selat Meranti yang tenggelam di perairan Anambas pada Selasa (7/10) pagi. Kapal berukuran 34 GT itu diketahui berlayar dari Tarempa menuju Kalimantan sebelum mengalami musibah di tengah laut.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (KPP) atau Basarnas Natuna, Abdul Rahman, dikonfirmasi dari Bintan mengatakan, informasi mengenai kapal tenggelam diterima sekitar pukul 06.57 WIB dari pemilik kapal bernama Devi. Laporan tersebut langsung ditindaklanjuti dengan pengerahan tim ke lokasi kejadian.

“Begitu menerima laporan, kami segera berkoordinasi dengan sejumlah pihak untuk melaksanakan operasi SAR,” ujar Abdul Rahman Selasa (7/10). Ia menambahkan, jarak lokasi kejadian sekitar 23 mil laut dari Pos SAR Anambas.

Operasi penyelamatan melibatkan unsur gabungan yang terdiri atas Pos SAR Anambas, Lanal Tarempa, Satpolairud Polres Kepulauan Anambas, Polsek Siantan, HNSI, RSUD Tarempa, BPBD, serta SROP Anambas. Unsur-unsur tersebut bergerak cepat menggunakan kapal RIB 02 Natuna untuk mencapai lokasi.

Setibanya di lokasi, tim SAR tidak menemukan korban di sekitar kapal yang telah tenggelam. Tim kemudian melakukan penyisiran di sekitar area perairan. Beberapa saat kemudian, kelima awak kapal berhasil ditemukan setelah sebelumnya diselamatkan oleh unsur Posal Nyamuk dan sejumlah nelayan setempat.

Para korban selanjutnya dievakuasi menuju RSUD Tarempa untuk menjalani pemeriksaan medis. “Tim SAR gabungan tiba di Pelabuhan Tarempa sekitar pukul 11.00 WIB dengan seluruh korban dalam kondisi selamat,” ujar Abdul Rahman.

Kelima awak kapal yang berhasil diselamatkan masing-masing adalah Sobirin (31) selaku nakhoda, Saparudin (46), Rizki Kurniawan Putra (26), Irwanto (39), dan Mhd. Nafissudin (29). Kondisi kelima korban dilaporkan stabil setelah menjalani pemeriksaan kesehatan.

Menurut Abdul Rahman, kecelakaan laut itu diperkirakan mengakibatkan kerugian materi berupa satu unit kapal, sekitar 200 fiber ikan, serta 1,5 ton minyak solar. Kerugian itu tengah didata lebih lanjut oleh pihak terkait.

Ia mengingatkan para pengguna transportasi laut untuk selalu waspada terhadap perubahan cuaca, terutama pada periode Oktober hingga akhir tahun. “Bulan Oktober hingga akhir tahun merupakan waktu yang perlu diwaspadai karena memasuki musim utara, di mana potensi hujan dan angin kencang sering terjadi,” ujarnya.

Abdul Rahman juga menyampaikan apresiasi atas kerja sama dan koordinasi seluruh unsur yang terlibat dalam operasi penyelamatan. “Keberhasilan ini berkat sinergi semua pihak yang terlibat, termasuk masyarakat nelayan yang turut membantu,” kata dia.

Upaya penyelamatan ini menjadi bukti kesiapsiagaan tim SAR gabungan Anambas dalam menghadapi potensi kecelakaan laut di wilayah perairan yang rawan gelombang tinggi. Basarnas Natuna berkomitmen untuk terus meningkatkan kemampuan dan koordinasi agar setiap insiden di laut dapat ditangani secara cepat dan efektif. (Chl)


Warning: Attempt to read property "term_id" on bool in /home/u963642857/domains/mata.news/public_html/wp-content/themes/umparanwp/widget/widget-collection.php on line 7

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *