Pengamat: Pidato Prabowo Jadi Simbol Keberanian dan Kebenaran

Presiden Prabowo Subianto. (Foto: Setneg)

Pidato Prabowo Jadi Simbol Keberanian dan Kebenaran

JAKARTA, Matanews — Panggung dunia mendadak riuh saat Presiden RI Prabowo Subianto berpidato di Sidang Majelis Umum PBB ke-80 di New York. Pidato berdurasi 19 menit itu membuat dunia menoleh, bukan cuma sekadar seremoni, tapi jadi simbol kepercayaan diri bangsa Indonesia.

Hal itu ditegaskan Guru Besar Universitas Negeri Makassar (UNM) Prof. Harris Arthur Hedar. Menurutnya, pidato Prabowo bukan sekadar ritual tahunan kepala negara, melainkan cermin kepemimpinan tegas, percaya diri, dan berpijak pada kebenaran moral.

“Dia tidak tampil dengan kalimat yang berliku, tetapi dengan bahasa yang lugas menyuarakan kebenaran. Kata-katanya sederhana namun penuh bobot,” ujar Harris, Kamis (25/9/2025).

Yang membuat sorotan makin tajam, Prabowo lantang bicara soal Palestina. Ia tegas menyebut dunia tak boleh diam melihat penderitaan rakyat Palestina. Tapi uniknya, Prabowo juga menekankan pentingnya menghormati keamanan Israel.

“Ini lah keseimbangan diplomatik yang jarang disentuh secara terbuka. Berpihak pada keadilan tanpa menutup pintu dialog,” jelas Harris.

Menurutnya, sikap ini menegaskan Indonesia sebagai jembatan moral dunia, tegak pada prinsip, namun tidak menutup mata dari realitas geopolitik.

Pidato Prabowo ditutup dengan salam lintas agama dari Assalamualaikum, Shalom, hingga Salam sejahtera. Bagi Harris, penutup sederhana itu sarat makna.

Tak heran, media internasional langsung menyorot. Media Israel kaget saat Prabowo ucapkan Shalom, sementara publik global kagum pada keberaniannya menyuarakan Palestina tanpa basa-basi.

Harris menilai, pidato Prabowo kali ini bukan sekadar seremoni, melainkan statement of intent pernyataan niat Indonesia di panggung dunia.

“Dunia melihat Indonesia berani tampil percaya diri. Pidato itu menggabungkan moralitas universal, kepentingan nasional, dan strategi diplomatik yang seimbang,” tegasnya.

Momentum ini, sambung Harris, memperkuat posisi Indonesia bukan lagi sekadar peserta forum global, melainkan juga penentu arah percakapan dunia. (Chl)


Warning: Attempt to read property "term_id" on bool in /home/u963642857/domains/mata.news/public_html/wp-content/themes/umparanwp/widget/widget-collection.php on line 7

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *