Rupiah Masih Terguncang, Nyaris Tembus Rp16.710 per Dolar!
Rupiah Nyaris Tembus Rp16.710 per Dolar
JAKARTA, Matanews — Kurs rupiah lagi-lagi dibuat lemas menghadapi kekuatan dolar Amerika Serikat (AS). Analis Bank Woori Saudara, Rully Nova, memprediksi mata uang Garuda bakal melemah di kisaran Rp16.680 – Rp16.710 per dolar AS sepanjang perdagangan Rabu (24/9/2025).
Penyebabnya? Bukan hanya faktor eksternal, tapi juga sikap pelaku pasar yang masih menanti rilis data inflasi inti Personal Consumption Expenditures (PCE) AS yang dijadwalkan meluncur Jumat (26/9/2025) malam.
Data PCE bulanan untuk Agustus 2025 diperkirakan cuma 0,2 persen, lebih rendah dibandingkan Juli 2025 yang 0,3 persen. Namun, pasar tetap waspada karena data ini kerap jadi acuan The Fed dalam menentukan arah suku bunga.
Apalagi, Gubernur The Fed Jerome Powell belakangan mengeluarkan pernyataan yang bikin pasar panas dingin. Powell menegaskan pemangkasan suku bunga ke depan masih terbatas karena ancaman inflasi akibat kebijakan tarif.
“Pernyataan Powell ini justru menambah ketidakpastian, sebab ada perpecahan di internal The Fed. Sebagian anggota ingin pemangkasan suku bunga berlanjut, tapi Powell menahan,” tegas Rully.
Bukan cuma faktor global, rupiah juga makin rapuh gara-gara kekhawatiran soal kondisi domestik. Investor waswas terhadap disiplin fiskal pemerintah serta independensi Bank Indonesia (BI).
“Posisi defisit anggaran sudah mendekati threshold tiga persen. Itu bikin pasar makin ragu,” kata Rully.
Meski begitu, pada awal perdagangan Rabu pagi, rupiah sempat mencatat sedikit penguatan tipis 4 poin atau 0,03 persen ke posisi Rp16.684 per dolar AS, dari sebelumnya Rp16.688 per dolar AS.
Namun analis menegaskan, gerakan tipis itu belum jadi tanda perbaikan. “Rupiah masih rawan guncangan,” pungkas Rully. (Chl)




Warning: Attempt to read property "term_id" on bool in /home/u963642857/domains/mata.news/public_html/wp-content/themes/umparanwp/widget/widget-collection.php on line 7