Gersuma: Jangan Biarkan MBG Dicederai Oknum!
Gersuma: Jangan Biarkan MBG Dicederai Oknum!
JAKARTA, Matanews — Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digadang Presiden Prabowo-Gibran mendadak bikin geger. Bukan karena sukses, tapi lantaran kasus keracunan massal terus menelan korban. Hingga September 2025, tercatat 6.452 siswa di berbagai daerah tumbang usai menyantap menu MBG.
Angka ini melonjak lebih dari seribu kasus dibanding laporan sebelumnya. Publik pun mulai menduga ada tangan-tangan kotor yang mencoba menyabotase program unggulan presiden.
Ketua Umum Gerakan Suara Masyarakat (Gersuma) Indonesia, DR. Nazali Lempo, bicara lantang. “Kami berdiri di belakang Presiden. Jangan biarkan program beliau dicederai. Tegakkan hukum, bersihkan oknum, dan pastikan anak-anak Indonesia aman menerima manfaat MBG,” ujarnya di Jakarta, Kamis (25/9/2025).
Persebaran Kasus Meluas
Data di lapangan bikin merinding. Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, jadi wilayah dengan korban terbanyak: 1.333 siswa di Cipongkor dan Cihampelas. Pemerintah setempat bahkan menetapkan status KLB.
Di Lebong, Bengkulu, ada 539 siswa ikut tumbang. Rembang, Jawa Tengah, melaporkan 173 siswa keracunan, 13 di antaranya dirawat intensif. Kasus lain muncul di Ogan Komering Ilir (80 siswa) dan PALI (ratusan siswa) hingga dapur MBG ditutup sementara.
Awal tahun, kasus serupa juga meledak di Empat Lawang (8 siswa), Kupang (11 siswa), Mamuju (10 siswa), serta puluhan kasus di Garut, Tasikmalaya, Cirebon, dan Sukabumi.
Gersuma Instruksikan Pengawasan Ketat
Nazali yang juga mantan Oditur Jenderal TNI menegaskan Gersuma sudah turun gunung. “Semua kader harus mengawasi ketat. Setiap dugaan pelanggaran, segera laporkan ke aparat,” tegasnya.
“Ini bukan sekadar insiden kesehatan. Jika ada pihak yang bermain, jelas itu sabotase terhadap visi Presiden menyiapkan generasi sehat, cerdas, dan tangguh,” imbuhnya.
Desakan Investigasi Menyeluruh
Nazali mendesak pemerintah dan aparat hukum tak ragu melakukan investigasi total. “Keselamatan rakyat adalah nomor satu. Jangan tunggu korban bertambah. Kalau ada dapur MBG yang abal-abal, segera tutup!” tandasnya.
Ia juga menegaskan, semua biaya pengobatan korban harus ditanggung negara. Evaluasi total pun wajib dilakukan biar program MBG kembali ke jalur semestinya.
Publik Tunggu Ketegasan Negara
Kasus keracunan MBG kini berubah jadi isu nasional. Publik menuntut jawaban ini murni kelalaian atau ada unsur kesengajaan?
Yang jelas, dengan jumlah korban ribuan siswa, masa depan program MBG ikut dipertaruhkan. Kalau benar ada sabotase, artinya yang dilawan bukan cuma Presiden, tapi juga masa depan generasi bangsa. (*)




Warning: Attempt to read property "term_id" on bool in /home/u963642857/domains/mata.news/public_html/wp-content/themes/umparanwp/widget/widget-collection.php on line 7