Kereta Api Tabrak Mobil Akibat Plang Sirine Mati, Sleman Gempar!

Sleman Gempar!

SLEMAN, Matanews – Kecelakaan tragis terjadi di pelintasan kereta api Prambanan, Kabupaten Sleman, Selasa (4/11/2025). Sebuah kereta api Bangunkarta bertabrakan dengan satu mobil dan dua sepeda motor di perlintasan yang diduga mengalami gangguan pada sistem palang pintu dan sirene peringatan.

Peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 10.30 WIB, ketika kereta yang melaju dari arah timur ke barat sudah membunyikan klakson keras berulang kali. Namun, menurut kesaksian warga, palang pintu sisi utara tidak menutup, dan sirene peringatan tidak berbunyi.

“Dari arah timur itu kereta sudah klakson terus. Tapi palang pintu sisi utara tetap terbuka, suaranya juga tidak ada,” tutur Yesi, warga sekitar yang tengah membantu berjualan di lokasi kejadian.

Ia menuturkan, sejumlah kendaraan masih melintas seperti biasa lantaran tak ada tanda bahaya. “Dari arah utara itu ada mobil merah, belakangnya ada sepeda motor. Ya langsung nabrak begitu saja,” katanya.

Yesi juga menyebutkan, petugas jaga pintu perlintasan terlihat berada di dalam pos, namun tidak sempat menutup palang. “Saya lihat petugasnya di ruangan, kayak gebrak meja gitu,” ujarnya.

Sleman
Mobil berwarna merah itu tampak ringsek di sisi barat pos perlintasan, ditutupi terpal biru.

Beberapa menit setelah kejadian, mobil ambulans datang untuk mengevakuasi korban. Menurut informasi warga, terdapat empat orang di dalam mobil yang tertabrak. Mobil berwarna merah itu tampak ringsek di sisi barat pos perlintasan, ditutupi terpal biru, sementara warga berkerumun di sekitar lokasi.

KAI Minta Maaf dan Tanggung Biaya Korban

Menanggapi peristiwa tersebut, PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop 6 Yogyakarta menyampaikan permintaan maaf dan belasungkawa kepada para korban.

“KAI Daop 6 Yogyakarta sangat menyayangkan dan berbelasungkawa atas kejadian ini. Kami akan mendampingi dan mendukung setiap proses yang dibutuhkan,” ujar Manager Humas KAI Daop 6, Feni Novida Saragih, dalam keterangan tertulisnya.

Feni memastikan bahwa seluruh biaya pengobatan korban akan ditanggung oleh KAI, termasuk pendampingan bagi keluarga korban.

“Untuk semua biaya prosesnya dari KAI yang akan menanggung,” katanya.

Menurut Feni, seluruh awak dan penumpang KA Bangunkarta dipastikan selamat, dan perjalanan kereta dapat dilanjutkan setelah pemeriksaan keselamatan dilakukan di lokasi kejadian.

“Kami berharap kejadian serupa tidak terulang. KAI mengimbau masyarakat untuk selalu berhati-hati dan mematuhi rambu-rambu di setiap perlintasan,” tambahnya.

KAI menyatakan, penyelidikan masih berlangsung untuk memastikan penyebab utama kecelakaan, termasuk kemungkinan kerusakan teknis pada sistem palang pintu atau kelalaian manusia.

Insiden ini kembali membuka perbincangan tentang keselamatan perlintasan sebidang di Indonesia, yang hingga kini masih menjadi titik rawan kecelakaan, terutama di jalur padat seperti Yogyakarta–Solo. (Int)


Warning: Attempt to read property "term_id" on bool in /home/u963642857/domains/mata.news/public_html/wp-content/themes/umparanwp/widget/widget-collection.php on line 7

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *