Sleman Ajak Masyarakat Tingkatkan Kesadaran Kelola Sampah

Kondisi sampah di Sleman. (Foto: Antara)

Sleman Ajak Masyarakat Tingkatkan Kesadaran Kelola Sampah

SLEMAN, Matanews – Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa, menegaskan bahwa permasalahan sampah di Sleman sudah semestinya menjadi tanggung jawab bersama. Menurut dia, urusan sampah tidak bisa hanya dibebankan pada pemerintah, melainkan membutuhkan peran serta dan kesadaran masyarakat dalam mengelolanya.

Hal tersebut disampaikan Danang dalam peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-15 Bank Sampah Apel (Ayo Peduli Lingkungan) di Perumnas Condongcatur, Depok, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Jumat (3/10).

Danang menilai, bank sampah menjadi salah satu solusi pengelolaan sampah yang tidak hanya berdampak pada lingkungan, tetapi juga memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat. “Permasalahan sampah jika dikelola dengan baik, melalui bank sampah misalnya, dapat memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar,” kata Danang, Jumat (3/10).

Ia menekankan, persoalan besar kecilnya volume sampah yang berhasil diolah bukanlah hal utama. Yang terpenting adalah konsistensi dan ketekunan masyarakat dalam menjaga lingkungan. “Ketekunan ibu-ibu di Bank Sampah Apel ini yang patut kita apresiasi bersama,” kata Danang.

Lebih lanjut, ia mengapresiasi konsistensi Bank Sampah Apel yang telah beroperasi sejak tahun 2010. Menurutnya, kehadiran bank sampah ini sangat membantu pemerintah dalam menanggulangi permasalahan sampah di Sleman.

“Yang menjadi perhatian dan pembelajaran bersama adalah kepedulian ibu-ibu ini dalam berpikir masalah sampah secara konsisten. Walaupun volumenya tidak besar, tapi sudah punya andil dalam mengurangi sampah,” tutur Danang.

Sementara itu, Ketua Bank Sampah Apel, Herliyanti, mengatakan bahwa momentum HUT ke-15 ini menjadi ajang untuk menyemangati para relawan agar tetap konsisten.

“Kami ingin memberikan motivasi agar para penggiat bank sampah tetap berkomitmen mengelola sampah,” ucapnya.

Ia menjelaskan, berbagai kegiatan dilakukan dalam perayaan ini, di antaranya pelatihan pengelolaan sampah organik kepada warga sekitar serta ibu-ibu PKK. Harapannya, persoalan sampah organik bisa ditangani langsung di rumah masing-masing.

Selain sampah organik, Bank Sampah Apel juga mengolah sampah anorganik menjadi produk yang bermanfaat. “Sampah tersebut disulap menjadi barang yang bisa digunakan kembali, seperti kursi, bunga hias, kompos, biopori, losida, dan eco enzym,” kata Herliyanti.

Keberadaan bank sampah, lanjutnya, menunjukkan bahwa sampah tidak selalu identik dengan masalah. Justru, dengan pengelolaan yang tepat, sampah dapat menjadi sumber daya baru yang bermanfaat bagi masyarakat maupun lingkungan. (Chl)

Cindy Hardianthi Loviana
Reporter

Warning: Attempt to read property "term_id" on bool in /home/u963642857/domains/mata.news/public_html/wp-content/themes/umparanwp/widget/widget-collection.php on line 7

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *