- Dua Pejabat Desa Ungkap Keabsahan Tanah Yang Diklaim Terdakwa Charlie Chandra
- Tak Ada Toleransi Terhadap Pelanggaran, Kodim 1710/Mimika Gelar Sidang Disiplin Militer
- Hari Bhayangkara ke-79, Polda Metro Jaya Gelar Syukuran dan Bagikan Hadiah Perlombaan
- Polsek Cengkareng Amankan Pelaku Pemalakan Sopir Travel di Kapuk Raya
- Polres Metro Jakarta Barat Bongkar Sindikat Rumsong Antar Kota dan Provinsi
- TNI Kerahkan Kekuatan Laut dan Udara Respon Cepat Tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya
- TNI Perkuat Diplomasi Militer Hadapi Dinamika Geopolitik
- Polsek Kalideres Ungkap Kasus Jambret di Citra Garden 2, Pelaku Ditangkap di Cengkareng
- Hari Bhayangkara ke-79, Polres Jakbar Dapat Kejutan Hangat dari Kodim 0503/JB
- Panglima TNI Dampingi Presiden RI Tinjau Kesiapan Kontingen Parade Dan Defile untuk Prancis
ETOS Indonesia Institute: Hukum Harus Tegak, Jangan Dijadikan Simbol untuk Rekayasa
ETOS Indonesia Institute

Keterangan Gambar : Direktur Eksekutif ETOS Indonesia Institute, Iskandarsyah, menegaskan bahwa kasus penembakan tiga anggota Polri di Lampung harus diusut hingga tuntas tanpa toleransi, siapapun pelakunya.
MATANEWS, Jakarta – Direktur Eksekutif ETOS Indonesia Institute, Iskandarsyah, menegaskan bahwa kasus penembakan tiga anggota Polri di Lampung harus diusut hingga tuntas tanpa toleransi, siapapun pelakunya. Hal ini disampaikan saat ditemui di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (18/3/2025).
"Tidak ada alasan bagi pelaku kejahatan. Jika yang bersalah adalah anggota Polri, pasti ramai di media sosial. Maka, kasus ini juga harus mendapat atensi dari pimpinan-pimpinan terkait," ujar Iskandarsyah.
Menurutnya, peristiwa tragis di Lampung seharusnya tidak terjadi, dan tindakan tersebut mencerminkan adanya arogansi dalam diri pelaku.
Baca Lainnya :
- Surat KPLB 3 Polisi Gugur saat Bubarkan Sabung Ayam di Lampung Diantar Jenderal
- Kapolri Resmikan Balai Latihan Polisi Peduli Pengangguran
- Kapolri Tetapkan Status Gugur dan Berikan KPLB Anumerta Terhadap 3 Personel Terbaiknya
- Polres Jakbar Bongkar Produksi Minyakkita Tanpa Izin Produksi
- Tahanan Kejari Belawan Tewas Diduga Lantaran Dipersulit Berobat ke Rumah Sakit
"Pastinya ada gangguan jiwa si pelaku, tapi apapun alasannya, dia harus bertanggung jawab atas perbuatannya," tegasnya.
Iskandarsyah juga menegaskan bahwa jika terbukti pelakunya adalah oknum anggota TNI, maka harus diproses sesuai mekanisme hukum militer. Bahkan, ia menilai Panglima TNI dan pimpinan matra terkait harus bertanggung jawab.
"Kalau dari TNI AD, Kasad bertanggung jawab. Kalau dari TNI AL, Kasal yang bertanggung jawab. Begitu juga kalau dari TNI AU, maka Kasau yang bertanggung jawab. Apa bentuk tanggung jawabnya? Ya mundur! Karena mundur lebih terhormat jika gagal mengayomi anggota-anggotanya," tegasnya.
Selain meminta pengusutan tuntas, Iskandarsyah juga berpesan agar institusi Polri tetap mawas diri, menjaga sikap dan ucapan, agar tidak menimbulkan ketidaksukaan publik yang bisa mengurangi kepercayaan terhadap institusi kepolisian.
"Baik TNI maupun Polri adalah milik rakyat. Setelah purna tugas, mereka juga akan kembali menjadi rakyat seperti kita semua," ujarnya.
Di akhir wawancaranya, Iskandarsyah menyampaikan bela sungkawa mendalam atas gugurnya tiga anggota Polri di Lampung. Ia berharap keluarga korban diberi ketabahan dan kekuatan menghadapi musibah ini.
"Saya berharap kasus ini diselesaikan secara objektif, tanpa pengaruh kepentingan lain. Tegakkan hukum sebaik-baiknya. Negara yang kuat adalah negara dengan hukum yang benar, bukan hukum yang dijadikan simbol untuk merekayasa perkara," pungkasnya. (Wly)
