- Kuasa Hukum Beauty District Klirifikasi Irene Kamaludin Lakukan Penggiringan Opini
- Polda Jatim Amankan Tiga Tersangka Pembuat dan Penyebar Video Hoax Catut Nama Gubernur
- Polda Metro Jaya Musnahkan 315,7 Kg Narkotika Hasil Sitaan Periode Februari–April 2025
- Kapolda Metro Gelar Rakor, Pastikan Peringatan Hari Buruh Berjalan Lancar dan Aman
- Kapolda Metro Jaya Pimpin Rapat Koordinasi Pengamanan Mayday Fiesta 2025
- Polda Kalsel Bongkar Jaringan Narkoba Terafiliasi Fredy Pratama
- Respon Cepat! Kapolsek Curugbitung Turun Tangan Atasi Truk Parkir Sembarangan
- Elisabet Kogoya dan Tim Doa Gubernur Jones Mama-Mama Maria Sambut Gubernur Pertama Papua Pegunungan
- Jelang May Day, Brimob Polda Metro Jaya Gelar Apel Kesiapan Pengamanan
- PPATK Puji Pemerintah & Polri Berangus Judol
Polda Metro Jaya Terapkan Pendekatan Holistik Tangani Judi Online di Kalangan Personel Polri
Polda Metro Jaya Tangani Kasus Judol

Keterangan Gambar : Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Karyoto Rabu (20/11/24).
MATANEWS, JAKARTA – Polda Metro Jaya meluncurkan program pembinaan transformasi untuk personel yang terlibat dalam judi online. Program ini menggambarkan pendekatan holistik dan strategis untuk mengatasi masalah moral dan integritas yang mengancam kepercayaan publik terhadap Polri. Dengan melibatkan terapi kognitif perilaku (CBT), olahraga, dan edukasi moral, Polda Metro Jaya berkomitmen untuk mengembalikan anggota Polri yang terjerat judi online ke jalur yang benar.
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Karyoto, memimpin upaya ini bersama Wakapolda Metro Jaya Brigjen Pol Djati Wiyoto Abadhy. Mereka membentuk tim transformasi yang terdiri dari 120 personel multidisiplin, termasuk konselor psikologi, penyuluh agama, pelatih jasmani, instruktur motivasi, serta pengawas internal dari Provost, Paminal, dan Inspektorat.
Program ini berlangsung selama dua minggu, dengan durasi yang disesuaikan berdasarkan hasil asesmen individu. Dalam program tersebut, anggota Polri yang terlibat dalam judi online akan menjalani terapi kognitif perilaku (CBT), pelatihan fisik, dan aktivitas kepolisian untuk membantu mereka fokus kembali pada tugas utama sebagai penegak hukum.
Baca Lainnya :
- Polres Metro Jakarta Utara Luncurkan Gugus Tugas Polri untuk Dukung Ketahanan Pangan
- Polri Dukung Program Ketahanan Pangan: Polsek Koja Tebar Benih Ikan Patin di Tanah Merah
- Polsek Pademangan Gelar Ngopi Kamtibmas : Membangun Kedekatan dan Menjaga Keamanan Bersama Warga
- Kapolsek Koja Gelar Police Go To School di SMALB Negeri 4 Jakarta
- Polsek Kembangan Jakarta Barat Sigap Tanggap Tangani Pohon Tumbang Akibat Hujan Deras
“Program ini bertujuan mengubah pola pikir personel yang terlibat dalam judi online dan memberikan edukasi moral serta psikologis untuk mencegah keterlibatan lebih lanjut,” jelas Irjen Pol Karyoto pada Rabu (20/11/24).
“Kami ingin memastikan setiap anggota kembali menjadi aparat yang profesional dan berintegritas tinggi,” tambahnya.
Selain rehabilitasi, Polda Metro Jaya juga melibatkan Bidang SDM dan Propam dalam pengawasan dan pembinaan berkelanjutan. Hal ini bertujuan untuk memastikan integritas personel terjaga dan memastikan tindakan tegas diambil bagi mereka yang terbukti melanggar, termasuk sanksi dan rehabilitasi.
Pola edukasi yang diterapkan dalam program ini juga mencakup pelatihan berkala untuk seluruh anggota Polri mengenai dampak negatif judi online. Polda Metro Jaya memperkuat pengawasan sistem keuangan untuk mendeteksi transaksi mencurigakan terkait judi online, guna mencegah dana dari kegiatan ilegal beredar di masyarakat.
Kapolda Metro Jaya juga menyoroti tantangan yang dihadapi dalam memberantas judi online yang sering beroperasi melalui jaringan lintas negara. Oleh karena itu, Polda Metro Jaya mendorong kolaborasi internasional dalam penanggulangan masalah ini. Selain itu, Polda juga mengimbau pemerintah untuk memperkuat regulasi terkait perjudian online dan menutup celah hukum yang memungkinkan akses judi online lebih mudah.
Dengan pendekatan terintegrasi yang melibatkan terapi psikologis, pelatihan fisik, serta pengawasan ketat, Polda Metro Jaya menunjukkan komitmennya untuk mengembalikan kepercayaan publik terhadap Polri. Program ini diharapkan tidak hanya mengatasi masalah internal tetapi juga menjaga moral dan profesionalisme personel, serta memastikan aparat penegak hukum dapat menjalankan tugasnya dengan penuh integritas. (Wly)
