- Hormati Bulan Suci Ramadhan, KBMI Wujudkan Rasa Aman dengan Tak Lakukan Aksi
- Songsong Lebaran 2025, BEM UPN Veteran Jakarta Terus Tebar Manfaat Bagi Panti Asuhan
- Dugaan Suap di Unit 5 Resmob Polres Jaksel, Korban Pengeroyokan Tak Dapat Keadilan
- Polda Metro Jaya Ungkap Praktik Kecurangan Takaran Minyakita Di Cipondoh Tangerang
- Kesampingkan Aksi, Himapolindo Pilih Fokus Adakan Raker-Seminar Nasional di UPN Veteran Jakarta
- Kapolri Turun ke Posko Terpadu, Pastikan Kesiapan Personel Operasi Ketupat 2025
- Polri Tawarkan Kakak Briptu Anumerta Ghalib Bergabung Jalur Bintara Rekpro
- Kapolri-Panglima TNI Sepakat Investigasi Kasus Penembakan Personel hingga Tuntas
- Polresta Banyuwangi & Jurnalis Ajak Masyarakat Taat Lalu Lintas
- Raja LAK Galuh Pakuan Lawatan ke Beijing, Perkuat Kerjasama Industri Energi dan Mobil Listrik
Ahli Kejiwaan pribadi Sebut Marshanda sungguh Keterlaluan

LEWAT sebuah video berjudul “The Truth Part #1” yang diunggah ke Youtube Kamis (7/8) malam, Marshanda muncul menjelaskan insiden penjemputan paksa yang dia alami pada 26 Juli 2014 lalu.
Saat itu, saat sedang berada di kamar apartemennya, Caca--sapaan akrabnya--mengaku didatangi oleh tak kurang dari 7 orang. Mereka terdiri dari 3 petugas dari rumah sakit jiwa, petugas kepolisian, petugas keamanan apartemen, serta pengurus apartemen.
Pada kesempatan itu, menurut Caca, perawat laki-laki dan perempuan memaksa dirinya untuk disuntuk dan dibawa ke rumah sakit untuk diopname.
Baca Lainnya :
- Ketika kata Ciyus Terucap dari Mulut Jokowi
- Ghazali: Putaran Kedua Pilkada DKI Ketat
- Tuntut THR, Ratusan Pekerja Transjakarta Mogok
- Foto Panas Beredar Lagi, Nikita Mirzani Syok
“Aku enggak terima dan dengan hormat meminta mereka untuk keluar dari apartemen aku. Kareka aku sudah merasa enggak nyaman,” bilang ibu satu anak itu.
Namun sang perawat tetap pada pendiriannya dan kemudian menelepon dr. Richard Budiman, dokter ahli kejiwaan yang selama ini menangani Caca. Telepon itu kemudian diberikan kepada Caca.
“dr. Richard bilang, 'Ca, beberapa hari ini kamu sudah keterlaluan lho, Ca. Sudah banyak tindakan kamu yang keluar jalur, sudah banyak diomongin di TV',” Caca menirukan apa yang dikatakan dr. Richard di seberang telepon.
“Saya enggak nangkap apa yang disebut keluar jalur secara psikis. Akhirnya saya bilang, yasudah dok, saya telepon pengacara saya dulu deh,” lanjutnya.
Usaha Caca untuk menghubungi pengacara OC Kaligis saat itu sia-sia. Teleponnya tak diangkat. Karena terus didesak, bintang sinetron “Bidadari” itu akhirnya pasrah menerima suntikan di lengan kanan dan kirinya.
