- Kapolres Metro Depok Cek Keamanan Sejumlah Gereja Jelang Hari Paskah 2025
- Respons Cepat Dirlantas Polda Metro Jaya Tangani Kepadatan Akibat Bongkar Muat di Tanjung Priok
- Mafia Tanah Caplok Kantor BUMNU Jabar, Kyai NU Desak Menteri ATR/BPN dan Kapolda Jabar Bertindak
- Kurang dari 24 Jam, Dokter Diduga Lecehkan Pasien di Garut Berhasil Diamankan Polisi
- Ada Peraturan Putra Daerah di Bekasi, Bikin Resah Warga Perumahan Subsidi
- Ahmad Syahroni Apresiasi Polres Metro Jakarta Timur: Tindak Cepat Kasus Viral Penganiayaan ART
- Sat Reskrim Polres Metro Bekasi Berhasil Ungkap Kasus Rudapaksa Anak Tiri Hingga Hamil
- Kapolda Metro Jaya Pimpin Sertijab 6 Pejabat Utama, Ini Daftarnya
- Komjen Pol Imam Sugianto Serah Terima Jabatan kepada Irjen Pol Akhmad Wiyagus
- Kapolres Metro Jakarta Utara Hadiri Peringatan Haul ke-10 Habib Muhammad bin Salim Al Habsyi di Kela
Kapolri: Berita Hoax Menjadi Ancaman Tertinggi di Pilkada 2024
Kapolri

Keterangan Gambar : Istimewa
MATANEWS, Jakarta – Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo, M.Si., mengungkapkan bahwa penyebaran berita hoax melalui media sosial menjadi salah satu ancaman terbesar dalam penyelenggaraan Pilkada 2024. Kapolri menyoroti bahwa misinformasi dan disinformasi memiliki potensi untuk memperkeruh situasi politik dan memicu konflik di masyarakat.
“Kita harus waspada terhadap potensi kerawanan di media sosial. Berdasarkan data, terdapat 33 miliar interaksi di media sosial, dengan 38% kontennya positif, 23% netral, dan 29% negatif,” ungkap Kapolri dalam pernyataannya pada Kamis (7/11) dalam Rakornas Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah di Sentul, Bogor.
Tambahnya lagi Angka ini menunjukkan bahwa hampir sepertiga dari interaksi media sosial diisi dengan konten negatif, yang berpotensi mengandung misinformasi atau hoax.
Baca Lainnya :
- Ditreskrimsus Polda Metro Dukung Misi Asta Cita Presiden RI dalam Subsidi Tepat Sasaran
- Gelar Anev Konsolidasi, Divisi Humas Polri Perkuat SDM dan Kolaborasi dengan Media Massa
- Kompol Yunita Natalia Rungkat Tetap Sigap Atur Lalu Lintas di Tengah Banjir Jakarta Selatan
- Densus 88 AT Polri Tangkap 3 Terduga Teroris Anshor Daulah Jawa Tengah
- Kasus Judol di Kementerian Komdigi Jadi Atensi Kapolri
Kapolri menegaskan, ancaman hoax dapat mengganggu proses demokrasi karena tidak semua masyarakat mampu membedakan informasi yang benar dan hoax. “Saat ini, ancaman tertinggi adalah misinformasi dan disinformasi yang disebarkan melalui berita hoax. Hal ini harus kita antisipasi secara serius karena tidak semua masyarakat bisa membedakan mana informasi yang benar dan mana yang menyesatkan,” jelas Jenderal Listyo Sigit kepada Wartawan.
Kapolri juga mengimbau masyarakat untuk lebih bijak dalam menerima dan menyebarkan informasi, terutama yang berkaitan dengan isu-isu politik jelang Pilkada. Pihak kepolisian akan terus melakukan pemantauan dan bekerja sama dengan instansi terkait untuk menekan penyebaran hoax yang dapat memecah belah masyarakat.
Melalui langkah-langkah antisipatif dan edukasi kepada masyarakat, diharapkan ancaman berita hoax dapat diminimalisir, sehingga Pilkada 2024 dapat berlangsung aman, damai, dan kondusif.(Slh)
