- Ngopi Kamtibmas Polsek Kelapa Gading Bersama Warga RW 06 Kelapa Gading Barat
- Wapres Gibran Rakabuming Tinjau Banjir Rob di Muara Angke
- Polsek Koja Gelar Ngopi Kamtibmas di Kelurahan Koja
- Kapolsek Kelapa Gading Gelar Apel Kesiapan dan Pengecekan Perlengkapan Pengamanan Pilkada 2024
- Satresnarkoba Polres Jakbar Edukasi Bahaya Narkoba di SMK Muhammadiyah 4 Palmerah Jakarta Barat
- Kapolri dan Panglima TNI Hadiri Doa Bersama Lintas Agama di Semarang,Jawa Tengah
- Kapolri dan Panglima TNI Luncurkan Gugus Tugas Polri :Dukung Program Swasembada Pangan
- Polda Metro Jaya Terapkan Pendekatan Holistik Tangani Judi Online di Kalangan Personel Polri
- Polres Metro Jakarta Utara Luncurkan Gugus Tugas Polri untuk Dukung Ketahanan Pangan
- Polri Dukung Program Ketahanan Pangan: Polsek Koja Tebar Benih Ikan Patin di Tanah Merah
Kapolri: Berita Hoax Menjadi Ancaman Tertinggi di Pilkada 2024
Kapolri
Keterangan Gambar : Istimewa
MATANEWS, Jakarta – Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo, M.Si., mengungkapkan bahwa penyebaran berita hoax melalui media sosial menjadi salah satu ancaman terbesar dalam penyelenggaraan Pilkada 2024. Kapolri menyoroti bahwa misinformasi dan disinformasi memiliki potensi untuk memperkeruh situasi politik dan memicu konflik di masyarakat.
“Kita harus waspada terhadap potensi kerawanan di media sosial. Berdasarkan data, terdapat 33 miliar interaksi di media sosial, dengan 38% kontennya positif, 23% netral, dan 29% negatif,” ungkap Kapolri dalam pernyataannya pada Kamis (7/11) dalam Rakornas Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah di Sentul, Bogor.
Tambahnya lagi Angka ini menunjukkan bahwa hampir sepertiga dari interaksi media sosial diisi dengan konten negatif, yang berpotensi mengandung misinformasi atau hoax.
Baca Lainnya :
- Ditreskrimsus Polda Metro Dukung Misi Asta Cita Presiden RI dalam Subsidi Tepat Sasaran
- Gelar Anev Konsolidasi, Divisi Humas Polri Perkuat SDM dan Kolaborasi dengan Media Massa
- Kompol Yunita Natalia Rungkat Tetap Sigap Atur Lalu Lintas di Tengah Banjir Jakarta Selatan
- Densus 88 AT Polri Tangkap 3 Terduga Teroris Anshor Daulah Jawa Tengah
- Kasus Judol di Kementerian Komdigi Jadi Atensi Kapolri
Kapolri menegaskan, ancaman hoax dapat mengganggu proses demokrasi karena tidak semua masyarakat mampu membedakan informasi yang benar dan hoax. “Saat ini, ancaman tertinggi adalah misinformasi dan disinformasi yang disebarkan melalui berita hoax. Hal ini harus kita antisipasi secara serius karena tidak semua masyarakat bisa membedakan mana informasi yang benar dan mana yang menyesatkan,” jelas Jenderal Listyo Sigit kepada Wartawan.
Kapolri juga mengimbau masyarakat untuk lebih bijak dalam menerima dan menyebarkan informasi, terutama yang berkaitan dengan isu-isu politik jelang Pilkada. Pihak kepolisian akan terus melakukan pemantauan dan bekerja sama dengan instansi terkait untuk menekan penyebaran hoax yang dapat memecah belah masyarakat.
Melalui langkah-langkah antisipatif dan edukasi kepada masyarakat, diharapkan ancaman berita hoax dapat diminimalisir, sehingga Pilkada 2024 dapat berlangsung aman, damai, dan kondusif.(Slh)