- TNI Lumpuhkan Tokoh OPM Enos Tipagau di Intan Jaya, Tanpa Korban Sipil
- Dua Pejabat Desa Ungkap Keabsahan Tanah Yang Diklaim Terdakwa Charlie Chandra
- Tak Ada Toleransi Terhadap Pelanggaran, Kodim 1710/Mimika Gelar Sidang Disiplin Militer
- Hari Bhayangkara ke-79, Polda Metro Jaya Gelar Syukuran dan Bagikan Hadiah Perlombaan
- Polsek Cengkareng Amankan Pelaku Pemalakan Sopir Travel di Kapuk Raya
- Polres Metro Jakarta Barat Bongkar Sindikat Rumsong Antar Kota dan Provinsi
- TNI Kerahkan Kekuatan Laut dan Udara Respon Cepat Tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya
- TNI Perkuat Diplomasi Militer Hadapi Dinamika Geopolitik
- Polsek Kalideres Ungkap Kasus Jambret di Citra Garden 2, Pelaku Ditangkap di Cengkareng
- Hari Bhayangkara ke-79, Polres Jakbar Dapat Kejutan Hangat dari Kodim 0503/JB
TNI Lumpuhkan Tokoh OPM Enos Tipagau di Intan Jaya, Tanpa Korban Sipil
Organisasi Papua Merdeka

Keterangan Gambar : Operasi tersebut berlangsung pada Sabtu dini hari, 5 Juli 2025, di Kampung Baitapa, Distrik Baitapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua.
MATANEWS, Intan Jaya, Papua – Dalam sebuah operasi militer yang terukur dan berhasil, prajurit TNI berhasil melumpuhkan tokoh Organisasi Papua Merdeka (OPM), Enos Tipagau, yang selama ini dikenal sebagai Komandan Batalyon Kodap VIII Soanggama. Operasi tersebut berlangsung pada Sabtu dini hari, 5 Juli 2025, di Kampung Baitapa, Distrik Baitapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua.
Menurut keterangan resmi dari Pusat Penerangan TNI, keberhasilan operasi ini merupakan tindak lanjut dari laporan masyarakat yang memberikan informasi akurat terkait pergerakan kelompok separatis bersenjata di wilayah pegunungan. Pengejaran dilakukan ke arah jalur ketinggian yang kerap digunakan sebagai rute pelarian.
Pada pukul 07.16 WIT, aparat TNI berhasil mengeksekusi tindakan tegas dan terukur yang menyebabkan Enos Tipagau tewas di lokasi kejadian. Tidak ada korban jiwa maupun luka dari pihak TNI maupun warga sipil dalam operasi tersebut.
Baca Lainnya :
- Dua Pejabat Desa Ungkap Keabsahan Tanah Yang Diklaim Terdakwa Charlie Chandra
- Tak Ada Toleransi Terhadap Pelanggaran, Kodim 1710/Mimika Gelar Sidang Disiplin Militer
- Hari Bhayangkara ke-79, Polda Metro Jaya Gelar Syukuran dan Bagikan Hadiah Perlombaan
- Polsek Cengkareng Amankan Pelaku Pemalakan Sopir Travel di Kapuk Raya
- Polres Metro Jakarta Barat Bongkar Sindikat Rumsong Antar Kota dan Provinsi
Enos Tipagau diketahui bertanggung jawab atas serangkaian aksi kekerasan yang mengganggu stabilitas keamanan di Intan Jaya. Ia terlibat dalam sejumlah aksi penembakan terhadap warga sipil—termasuk petani, pekerja bangunan, hingga tokoh agama lokal. Kelompok yang dipimpinnya juga dikenal sering membunuh warga asli Papua yang mendukung keberadaan negara dan program pembangunan pemerintah.
Kodap VIII Soanggama di bawah komandonya turut melakukan pembakaran fasilitas umum seperti rumah warga, honai adat, sekolah, dan puskesmas. Mereka bahkan menyandera tenaga kerja proyek infrastruktur, menjadikan mereka tameng hidup, dan melakukan pembunuhan secara brutal demi menciptakan propaganda ketakutan.
Dalam operasinya, kelompok ini juga kerap menyebarkan hoaks dan video manipulatif untuk memicu sentimen anti-pemerintah dan memecah belah persatuan bangsa.
“Tindakan biadab mereka bukan hanya mengancam keamanan nasional, tetapi juga menghancurkan masa depan masyarakat Papua itu sendiri,” tegas Kapuspen TNI Mayjen TNI Kristomei Sianturi dalam keterangannya di Cilangkap, Jakarta Timur.
Dalam operasi tersebut, prajurit TNI juga mengamankan sejumlah barang bukti dari lokasi, di antaranya, 6 anak panah, 1 busur panah, 2 unit telepon genggam, 1 speaker, 1 noken (tas rajut khas Papua), 1 kalung, 1 bendera Bintang Kejora
Kapuspen TNI menegaskan bahwa keberhasilan ini merupakan bagian dari konsistensi TNI dalam menjalankan tugas pokoknya, yakni melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia, khususnya di wilayah yang rawan konflik seperti Papua.
“Operasi ini dilakukan secara legal dan penuh kehati-hatian, dengan mengutamakan keselamatan masyarakat sipil. Informasi akurat dari masyarakat sangat membantu keberhasilan operasi ini,” tambah Mayjen Kristomei.
TNI juga membuka ruang rekonsiliasi bagi anggota OPM lainnya yang ingin kembali ke pangkuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Kami menyambut dengan tangan terbuka siapa pun dari OPM yang ingin kembali dan bersama-sama membangun Papua untuk masa depan yang damai dan sejahtera,” pungkas Kapuspen TNI.
Kematian Enos Tipagau diyakini sebagai titik balik penting dalam upaya melemahkan kekuatan Kodap VIII Soanggama. Keberhasilan ini diharapkan membuka peluang lebih besar untuk percepatan pembangunan, pemulihan keamanan, dan penguatan harmoni sosial di Papua. (Wly)
