- Iskandarsyah: Komjen Pol Panca Putra Simanjuntak Layak Jadi Wakapolri
- Ngopi Kamtibmas: Kanit Binmas Polsek Pulo Gadung Jalin Silaturahmi Warga Pisangan Timur
- Cegah Pencurian, Program Gembok Kamtibmas Polsek Tamansari Dapat Sambutan Positif
- Personel Terbaik Polri Masuk Kabinet Merah Putih
- Kang Tamil Puji Kabinet Baru Prabowo, Sebut Profesionalisme dan Kolaborasi Jadi Kunci
- Harapan Rakyat Untuk Anggota DPR Baru: Fokus Bekerja, Turun ke Lapangan
- Warga Berharap Anggota DPR Baru Lebih Paham Masalah Anak Muda
- Dua Kasus Curanmor Terungkap di Tamansari, Polisi Amankan Tiga Pelaku
- Sukseskan Perhelatan Pelantikan Presiden 20 Oktober Mendatang, PPMI Tegaskan Tak Ada Aksi Demo
- Ditreskrimsus Polda Metro Jaya Ajukan 24 Pertanyaan kepada Alexander Marwata
Unjuk Rasa Anti-Yahudi Dikecam Eropa dan Dunia
PARIS - Demo anti-Yahudi yang menyeruak di dunia mendapat kecaman dari negara besar di Eropa. Kecaman tersebut datang dari Jerman, Prancis dan Italia.
Melalui menteri luar negerinya, masing-masing negara mengutuk aksi unjuk rasa yang sering berujung dengan kericuhan dan tindak kekerasan.
"Hasutan, permusuhan, serangan terhadap orang-orang Yahudi tidak memiliki tempat di masyarakat kami," sebut pernyataan gabungan tiga Menlu tersebut, seperti dikutip dari DNA, Rabu (23/7/2014).
Tidak bisa dipungkiri sejak agresi Israel dilancarkan, protes besar terjadi di beberapa negara. Di Prancis, unjuk rasa kelompok Pro-Palestina diakhiri pembakaran di sejumlah objek di depan toko yang dimiliki warga Yahudi.
Bahkan di negara ini, akibat memanasnya kondisi di Gaza, ketegangan antara kelompok Pro-Palestina dan warga Yahudi di Prancis acap kali terjadi. Prancis sendiri merupakan negara dengan populasi warga Yahudi terbanyak di Eropa.
Tidak hanya di Prancis, kondisi di Gaza pun jauh lebih buruk. Akibat pertempuran Hamas-Israel jumlah korban, khususnya dari warga sipil Palestina mencapai hampir 600 orang.