- Kapolres Pimpin Patroli dan Pengaturan Lalin Serta Penanganan Kemacetan di Pelabuhan Tanjung Priok
- Kapolri Ajak Mahasiswa Jaga Persatuan hingga Dukung Program Pemerintah
- Warga Lapor Developer Pembangun GOR, Tuduh Lakukan Perusakan Pagar Beton
- Dihadiri Bupati Subang, LAK Galuh Pakuan Bersama LinkHub Gelar Seminar ABGCM
- Subang Jadi Proyek Percontohan Nasional, ABGCM Siap Wujudkan SDM Unggul dan Mandiri
- Mobil Polisi Dibakar Massa Saat Tangkap Ketua Ormas Pemilik Senpi di Depok
- Kapolres Metro Depok Cek Keamanan Sejumlah Gereja Jelang Hari Paskah 2025
- Respons Cepat Dirlantas Polda Metro Jaya Tangani Kepadatan Akibat Bongkar Muat di Tanjung Priok
- Mafia Tanah Caplok Kantor BUMNU Jabar, Kyai NU Desak Menteri ATR/BPN dan Kapolda Jabar Bertindak
- Kurang dari 24 Jam, Dokter Diduga Lecehkan Pasien di Garut Berhasil Diamankan Polisi
ETOS : Hak Angket Buang-Buang Energi Saja
Politik

Keterangan Gambar : Direktur Eksekutif ETOS Indonesia Institute, Iskandarsyah
MATANEWS, Jakarta - Direktur Eksekutif ETOS Indonesia Institute, Iskandarsyah, memberikan penjelasan terkait rencana penggunaan Hak Angket oleh beberapa Fraksi di DPR RI mengenai dugaan kecurangan dalam Pemilu 2024. Pada wawancara telepon pada Rabu, 6 Maret 2024, Iskandarsyah dengan tegas menyatakan pandangannya bahwa menggunakan Hak Angket hanya akan membuang-buang energi.
Menurutnya, fokus harus diarahkan pada kebutuhan yang lebih mendesak bagi rakyat, mengingat PDIP telah berkuasa selama 10 tahun.
"Perdebatan mengenai kecurangan dalam Pemilu 2024 sudah tidak relevan."ucap Iskandarsyah.
Baca Lainnya :
- Berprestasi dalam Pelayanan, 90 Personel Polresta Bandara Soetta dapat Penghargaan
- Kebakaran Melanda Pemukiman Rapat Penduduk di Jakarta Timur
- Operasi Keselamatan Jaya Hari Ini Polda Metro Jaya Gelar Sosialisasi
- Polresta Bandara Soetta Gelar Apel Gelar Pasukan Operasi Keselamatan Jaya 2024
- Panglima TNI dan Presiden RI Resmikan Fasilitas Penting di Kawasan Ibu Kota Nusantara
Dalam menghadapi dorongan di luar sana untuk segera menggulirkan Hak Angket, Iskandarsyah berpendapat bahwa proses tersebut dapat berlangsung asal tertib, dengan kepercayaan diberikan kepada POLRI dalam menangani masalah tersebut.
"Dinamika yang mungkin timbul tidak perlu dikhawatirkan." ujarnya.
Iskandarsyah menekankan bahwa Hak Angket tidak perlu bergulir karena hanya akan membuang energi. Ia mendorong pendekatan rekonsiliasi sebagai solusi terbaik, sambil mengingatkan bahwa Dewan-dewan yang terhormat seharusnya mampu melaksanakan Sila Keempat Pancasila.
"Pembicaraan seharusnya difokuskan pada kebutuhan rakyat saat ini, tanpa memperuncing perselisihan yang dapat merugikan masyarakat di tingkat lebih rendah." terangnya.
Iskandarsyah menutup wawancaranya dengan seruan untuk memprioritaskan kebutuhan rakyat dan menggalang rekonsiliasi sebagai upaya terbaik dalam menghadapi situasi tersebut. (Wly)
