- TNI Lumpuhkan Tokoh OPM Enos Tipagau di Intan Jaya, Tanpa Korban Sipil
- Dua Pejabat Desa Ungkap Keabsahan Tanah Yang Diklaim Terdakwa Charlie Chandra
- Tak Ada Toleransi Terhadap Pelanggaran, Kodim 1710/Mimika Gelar Sidang Disiplin Militer
- Hari Bhayangkara ke-79, Polda Metro Jaya Gelar Syukuran dan Bagikan Hadiah Perlombaan
- Polsek Cengkareng Amankan Pelaku Pemalakan Sopir Travel di Kapuk Raya
- Polres Metro Jakarta Barat Bongkar Sindikat Rumsong Antar Kota dan Provinsi
- TNI Kerahkan Kekuatan Laut dan Udara Respon Cepat Tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya
- TNI Perkuat Diplomasi Militer Hadapi Dinamika Geopolitik
- Polsek Kalideres Ungkap Kasus Jambret di Citra Garden 2, Pelaku Ditangkap di Cengkareng
- Hari Bhayangkara ke-79, Polres Jakbar Dapat Kejutan Hangat dari Kodim 0503/JB
Lupakan Perbedaan Era Pilkada, BEM FISIP UBK Dorong Publik Bersatu Membangun Negeri
Pilkada

Keterangan Gambar : Istimewa
MATANEWS, Jakarta - Seiring dengan telah berlalunya gelaran Pilkada serentak 2024 lalu publik diharapkan untuk segera beralih fokus terutama soal perbedaan pilihan imbas momen pesta demokrasi lima tahunan itu.
Hal tersebut ditekankan oleh Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Bung Karno (BEM FISIP UBK) Rahman Hakim, lewat keterangan tertulis, Minggu, 8 Desember 2024.
"Mengajak seluruh elemen masyarakat untuk kembali bergandengan tangan demi persatuan antar sesama anak bangsa setelah pencoblosan dalam Pilkada serentak 2024," kata Hakim.
Baca Lainnya :
- Berawal dari Diskotik, Kebakaran Meludeskan Glodok Plaza: Siapa yang Bertanggung Jawab?
- Diskotik di Glodok Plaza Terbakar, 27 Unit Damkar Dikerahkan
- Banyak Prestasi, BEM KSI Puji Kinerja Kapolri Jenderal Listyo Sigit
- Kapolsek Kelapa Gading Berhasil Tangkap Komplotan Begal Bermodalkan Airsoft Gun
- Produser SinPo TV Jadi Korban Pengeroyokan di Ciledug, Helm Dirampas Pelaku
Jangan malah adanya perbedaan itu kemudian menjadi pemicu renggangnya kerukunan di tengah kehidupan sehari-hari dalam bermasyarakat.
"Dinamika politik yang terjadi selama proses menuju Pilkada jangan sampai membuat masyarakat terus berlarut karena perbedaan pilihan," tuturnya.
Kini telah tiba masanya, yang tadinya beda pilihan politik sekarang harus untuk saling bekerjasama dan kolaborasi demi Indonesia yang makin maju.
"Sudah saatnya seluruh elemen bangsa bahu membahu, bergotong royong bersama pemerintah," paparnya.
Pihaknya juga menyebut kalau berbeda pilihan politik itu lumrah. Namun tak terus berlarut pada kondisi dimaksud.
"Dinamika politik yang terjadi selama proses menuju Pilkada jangan sampai membuat masyarakat terus berlarut karena perbedaan pilihan," ujarnya. (Red)
