- Mafia Gas LPG 3 Kg di Rumpin Diduga Borong Pasokan Subsidi dan Lakukan Praktik Ilegal
- Polsek Koja Gelar Apel Pengamanan Unjuk Rasa di Pelindo Tower: Pastikan Keamanan Kondusif
- Polsek Koja Gelar Apel Pengamanan Unjuk Rasa di Pelindo Tower: Pastikan Keamanan Kondusif
- 14 Orang Hilang, Pencarian Korban Kebakaran Glodok Plaza Masih Berlanjut
- Tengah Malam Berpatroli untuk Pademangan yang Damai, Puluhan Personel Gabungan Dilibatkan
- Kapolsek Kelapa Gading Gelar Program Police Goes to School di SMA Don Bosco 1
- Kapolres Metro Jakarta Utara Pimpin Pengamanan Pertandingan Liga 1 BRI 2025 di JIS
- Brigjend (Purn) Drs. Yusri Yunus Akpol 91 Tutup Usia
- Respon Cepat Aduan warga, Polres Jakbar Amankan Aksi Konvoi Remaja Bawa Sajam
- Apel Gabungan Polres Metro Jakarta Utara: Sinergitas dan Komitmen Tinggi Jaga Kamtibmas
Lupakan Perbedaan Era Pilkada, BEM FISIP UBK Dorong Publik Bersatu Membangun Negeri
Pilkada
Keterangan Gambar : Istimewa
MATANEWS, Jakarta - Seiring dengan telah berlalunya gelaran Pilkada serentak 2024 lalu publik diharapkan untuk segera beralih fokus terutama soal perbedaan pilihan imbas momen pesta demokrasi lima tahunan itu.
Hal tersebut ditekankan oleh Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Bung Karno (BEM FISIP UBK) Rahman Hakim, lewat keterangan tertulis, Minggu, 8 Desember 2024.
"Mengajak seluruh elemen masyarakat untuk kembali bergandengan tangan demi persatuan antar sesama anak bangsa setelah pencoblosan dalam Pilkada serentak 2024," kata Hakim.
Baca Lainnya :
- Berawal dari Diskotik, Kebakaran Meludeskan Glodok Plaza: Siapa yang Bertanggung Jawab?
- Diskotik di Glodok Plaza Terbakar, 27 Unit Damkar Dikerahkan
- Banyak Prestasi, BEM KSI Puji Kinerja Kapolri Jenderal Listyo Sigit
- Kapolsek Kelapa Gading Berhasil Tangkap Komplotan Begal Bermodalkan Airsoft Gun
- Produser SinPo TV Jadi Korban Pengeroyokan di Ciledug, Helm Dirampas Pelaku
Jangan malah adanya perbedaan itu kemudian menjadi pemicu renggangnya kerukunan di tengah kehidupan sehari-hari dalam bermasyarakat.
"Dinamika politik yang terjadi selama proses menuju Pilkada jangan sampai membuat masyarakat terus berlarut karena perbedaan pilihan," tuturnya.
Kini telah tiba masanya, yang tadinya beda pilihan politik sekarang harus untuk saling bekerjasama dan kolaborasi demi Indonesia yang makin maju.
"Sudah saatnya seluruh elemen bangsa bahu membahu, bergotong royong bersama pemerintah," paparnya.
Pihaknya juga menyebut kalau berbeda pilihan politik itu lumrah. Namun tak terus berlarut pada kondisi dimaksud.
"Dinamika politik yang terjadi selama proses menuju Pilkada jangan sampai membuat masyarakat terus berlarut karena perbedaan pilihan," ujarnya. (Red)