- Pemkab Jayawijaya Kukuhkan TP PKK dan Tim Pembina Posyandu Periode 2025–2030
- Polres Metro Bekasi Kota Bongkar Jaringan Narkoba Bekasi-Bogor-Depok
- Mayat Pria Usia 53 Ditemukan Membusuk di Kontrakan Sunter Agung
- Dirpamobvit Korsabhara Baharkam Polri Buka Konsinyering dan Bimtek Audit SMP di Pertamina Group
- Korlantas Polri Resmi Mulai Tahap Sosialisasi Wujudkan Indonesia Zero Truk ODOL
- Diduga Abaikan SEMA, Polres Tigaraksa Tahan Seorang Ibu 4 Bulan Tanpa Kepastian Hukum
- 16 Kasus Peredaran Narkoba di Sukabumi Diungkap Polisi, 19 Pelaku Diamankan
- Polda Riau Gelar Pemusnahan Barang Bukti Narkoba
- Kapolda Jabar Kunjungi Korban Longsor Tambang Gunung Kuda di RS Mitra Plumbon
- Korsabhara Baharkam Polri, Perkuat Sistem Manajemen Pengamanan (SMP) Obvitnas
Berawal dari Diskotik, Kebakaran Meludeskan Glodok Plaza: Siapa yang Bertanggung Jawab?
Diskotik Crown di Glodok Plaza Tamansari

Keterangan Gambar : Berawal dari Diskotik, Kebakaran Meludeskan Glodok Plaza: Siapa yang Bertanggung Jawab?
MATANEWS, Jakarta – Insiden kebakaran besar yang melanda Glodok Plaza, Tamansari, Jakarta Barat, Rabu malam (15/1), menyisakan tanda tanya besar terkait penyebab utamanya. Kebakaran ini tidak hanya menghanguskan sebuah diskotik yang diduga menjadi sumber api, tetapi juga meludeskan sejumlah toko dan tempat usaha di dalam gedung tersebut.
Menurut keterangan saksi mata di lokasi, api pertama kali terlihat di area diskotik yang berada di gedung itu, sebelum akhirnya menyebar dengan cepat ke lantai lainnya, termasuk lantai 5, 6, 7, 8, dan 9. "Kami melihat asap tebal keluar dari lantai diskotik, dan tidak lama kemudian api langsung menjalar ke lantai atas," ungkap salah seorang korban yang berhasil selamat di lokasi kejadian.
Baca Lainnya :
- Diskotik di Glodok Plaza Terbakar, 27 Unit Damkar Dikerahkan
- Kapolri Hadiri Tanwir I Aisyiyah, Dukung Kesetaraan Gender
- Banyak Prestasi, BEM KSI Puji Kinerja Kapolri Jenderal Listyo Sigit
- Kapolsek Kelapa Gading Berhasil Tangkap Komplotan Begal Bermodalkan Airsoft Gun
- Produser SinPo TV Jadi Korban Pengeroyokan di Ciledug, Helm Dirampas Pelaku
Kepala Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta, Satriadi Gunawan, menyebutkan bahwa 27 unit pemadam kebakaran dengan 150 personel telah dikerahkan untuk memadamkan api. Namun, karena luasnya area terdampak dan banyaknya material mudah terbakar di dalam gedung, proses pemadaman memakan waktu lama.
Toko-toko yang berlokasi di lantai dasar hingga lantai 6 juga dilaporkan mengalami kerugian besar akibat terbakarnya barang dagangan dan harta benda lainnya. "Semua habis. Kami tidak sempat menyelamatkan apa-apa karena api menyebar sangat cepat," ujar salah satu pemilik toko elektronik yang terdampak kebakaran.
Hingga kini, penyelidikan terkait penyebab pasti kebakaran masih berlangsung. Meski demikian, saksi-saksi mengindikasikan bahwa diskotik di gedung tersebut kemungkinan besar menjadi sumber awal api. "Diskotik itu selalu ramai dan kemungkinan besar ada faktor kelalaian, tapi itu biar diselidiki lebih lanjut," kata seorang warga sekitar.
Dengan musibah ini, banyak pertanyaan muncul di benak publik:
- Apakah standar keamanan dan sistem proteksi kebakaran di gedung tersebut telah sesuai?
- Apakah aktivitas di dalam diskotik tersebut memiliki risiko tinggi sehingga memicu insiden seperti ini?
- Apa langkah yang akan diambil pemerintah daerah untuk memastikan tidak terjadi hal serupa di gedung-gedung lain?
Insiden ini juga menjadi pelajaran penting bagi pengelola gedung-gedung bertingkat, terutama yang memiliki aktivitas komersial padat. Kejadian serupa seharusnya dapat dicegah dengan pengawasan ketat, pemeriksaan berkala sistem keamanan gedung, dan sosialisasi terkait mitigasi kebakaran kepada seluruh tenant dan pengunjung.
Sambil menunggu hasil investigasi dari pihak berwenang, masyarakat yang terdampak berharap ada langkah nyata untuk mencegah kejadian serupa dan memberikan kompensasi kepada mereka yang kehilangan mata pencahariannya akibat insiden ini. (Wly)
