Investigasi Matanews: Calo SIM Marak di Satpas Bekasi Kota, Diduga Dilindungi Oknum
Satpas SIM Polres Bekasi Kota

By Redaksi 14 Apr 2025, 11:06:18 WIB Nasional
Investigasi Matanews: Calo SIM Marak di Satpas Bekasi Kota, Diduga Dilindungi Oknum

Keterangan Gambar : Tim Investigasi Matanews berhasil mengungkap maraknya praktik percaloan dan pungutan liar (pungli) dalam proses pembuatan SIM di Satpas SIM Polres Bekasi Kota.


MATANEWS, Bekasi – Tim Investigasi Matanews berhasil mengungkap maraknya praktik percaloan dan pungutan liar (pungli) dalam proses pembuatan SIM di Satpas SIM Polres Bekasi Kota. Dalam investigasi yang dilakukan selama beberapa hari, tim mendapati keberadaan calo yang secara terang-terangan menawarkan jasanya kepada calon pembuat SIM bahkan sejak mereka baru turun dari kendaraan.

Tak hanya itu, para calo mengaku memiliki “jalur khusus” yang memungkinkan pemohon SIM mendapatkan surat izin mengemudi tanpa harus mengikuti ujian teori maupun praktik.

Baca Lainnya :

“Saya ditawari langsung foto buat SIM A, tapi harus bayar Rp800.000,” ujar salah satu warga yang enggan disebut namanya.

R, warga Jatia Warna, mengaku telah mencoba mengurus SIM sendiri, namun selalu gagal saat ujian.

“Kalau ngurus sendiri, pasti susah lulus. Kayak dikalahin terus. Tapi kalau pakai calo, pasti jadi, tinggal foto,” katanya.

Para calo mematok tarif yang bervariasi. Untuk SIM A dipatok Rp800.000, sedangkan SIM C sekitar Rp600.000.

“Saya ditawari langsung lulus dan dijamin dapat SIM, tanpa ikut ujian apapun,” ujar A, calon pembuat SIM lainnya.

Lebih mengejutkan, investigasi juga menemukan adanya pembuatan SIM kolektif tanpa prosedur resmi yang berlaku. Beberapa sumber menyebut bahwa pembuatan massal tersebut sudah menjadi hal yang lazim, dan disebut-sebut telah berlangsung lama.

Ketika ditanya mengenai aktivitasnya, salah satu calo mengaku sudah beroperasi sejak lama dan menyebut dirinya “bermitra” dengan oknum di dalam.

“Sudah lama saya di sini. Ada jalur kok. Tinggal bayar jasa, nanti urusannya gampang,” kata pria paruh baya yang mengaku bernama D.

Temuan ini menimbulkan keprihatinan publik, mengingat Satpas seharusnya menjadi tempat pelayanan yang bersih dan bebas dari praktik percaloan maupun pungli. Masyarakat berharap pihak berwenang dapat segera turun tangan dan menindak tegas semua pihak yang terlibat. (Red)




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment