Kementrian Investasi Apresiasi Galuh Pakuan Fasilitasi Konferensi Energi dengan Puluhan Investor
Kementrian Investasi

By Redaksi 04 Mei 2025, 15:38:01 WIB Nasional
Kementrian Investasi Apresiasi Galuh Pakuan Fasilitasi Konferensi Energi dengan Puluhan Investor

Keterangan Gambar : Direktur Promosi Penanaman Modal Kementerian Investasi/BKPM, Saribua Siahaan S.Sos., M.H., M.M., membeberkan strategi konkret pemerintah pusat dalam menjamin iklim investasi yang aman dan kondusif.


MATANEWS, Subang – Dalam gelaran Konferensi Pertukaran Pelatihan dan Lokalisasi Talenta Industri Transisi Energi Indonesia yang dilaksanakan di Aula Oman Sachroni, Kantor Bupati Subang, pada Sabtu Siang, 3 Mei 2025, puluhan investor kelas kakap asal Tiongkok hadir menunjukkan minat serius terhadap potensi investasi daerah tersebut.

Direktur Promosi Penanaman Modal Kementerian Investasi/BKPM, Saribua Siahaan S.Sos., M.H., M.M., membeberkan strategi konkret pemerintah pusat dalam menjamin iklim investasi yang aman dan kondusif.

"Jadi kami kementerian investasi selalu berkoordinasi dengan daerah dalam meyakinkan investor, agar investor itu bisa nyaman berinvestasi di daerah di mana menjadi minat investor. Salah satu cara untuk meyakinkan investor untuk industri-industri, kementerian investasi itu mengarahkan supaya dia berinvestasi di kawasan industri sesuai dengan peruntukannya." kata Saribua kepada media, Sabtu, (3/5/2025).

Baca Lainnya :

Kepastian Hukum dan Fasilitasi Terintegrasi

Saribua menegaskan bahwa pemerintah pusat memiliki komitmen kuat dalam menjamin kepastian hukum bagi para investor, terutama dengan mendorong penempatan investasi di kawasan industri yang telah berstatus “clear and clean”. Hal ini, menurutnya, bertujuan untuk menghindari tumpang tindih peruntukan lahan dan mempercepat perizinan yang saat ini telah terintegrasi secara daring.

"Kita membawa investor ke Jawa Barat, khususnya di Subang, nanti kita arahkan dia untuk berinvestasi di kawasan-kawasan industri yang ada di Jawa Barat. Sehingga dia secara lokasi, clear and clean, dan secara regulasi dan perizinan-perizinannya akan lebih mudah, akan lebih cepat berkembang. Dan kita selalu mengarahkan setiap investor yang mau berinvestasi itu, harus ke tempat yang nyaman, yang aman, lahan clear and clean, dan dia kita pastikan tidak mendapat masalah dengan lokasi lahan-lahan yang apakah tumpang tindih atau peruntukan yang berbeda." jelasnya.

“Kami selalu berkoordinasi dengan daerah agar investor merasa aman dan nyaman. Jika ada kendala perizinan, regulasi fiktif positif bisa diterapkan—artinya izin dianggap berlaku jika tidak keluar dalam jangka waktu tertentu,” sambungnya.


Menurut Saribua, keberadaan investor bukan hanya memberikan dampak langsung melalui penciptaan lapangan kerja, tetapi juga akan menciptakan efek ganda (multiplier effect) yang menggerakkan roda ekonomi masyarakat di daerah tersebut. Ia menekankan bahwa potensi ini harus dimaksimalkan dengan menyiapkan pusat pelatihan (training center) bagi tenaga kerja lokal sebelum investor memulai operasionalnya.

"Itu cara kita meyakinkan. Kemudian kita menggaransi bahwa investasinya itu izinnya bisa kita bantu agar dia sampai bisa berkembang, mendapat izinnya. Dan sistem perizinan sekarang, sistem online, terus dia dengan mudah bisa didapatkan secara online itu menyakinkan dia bahwa berinvestasi itu mudah di Indonesia. Ketika masyarakat kita bekerja di perusahaan investasi, otomatis ekonomi akan tumbuh, otomatis akan ada multiplier yang muncul di daerah," paparnya.

Training Center untuk Tenaga Lokal, Kolaborasi Lintas Sektor

Terkait isu penguatan tenaga kerja lokal, Saribua menyebutkan pentingnya kehadiran training center yang disesuaikan dengan kebutuhan industri. Meski bukan ranah langsung Kementerian Investasi, ia menekankan sinergi antara kementerian terkait seperti Kementrian Perindustrian dan perguruan tinggi lokal seperti Politeknik UPI untuk mempersiapkan SDM yang kompeten.

“Kami menyarankan perusahaan berkolaborasi dengan politeknik atau universitas agar kurikulum pelatihan sesuai dengan kebutuhan perusahaan,” tambahnya.

Koordinasi Pusat-Daerah dan Strategi Mengawal Proyek Strategis

Dalam menjaga agar proyek-proyek strategis tidak terganjal oleh kepentingan lokal atau hambatan birokrasi, Saribua menjelaskan bahwa koordinasi dengan Dinas Penanaman Modal dan PTSP di setiap daerah sangat vital. Ia juga menyebut pentingnya sinergi antar instansi, termasuk aparat legislatif dan ormas, dalam mendukung kelancaran investasi.

Potensi Subang dan Persaingan Antar Daerah

Subang dinilai sebagai wilayah strategis dengan UMR yang relatif kompetitif dan potensi sumber daya alam yang menjanjikan. Saribua mengingatkan bahwa persaingan antar daerah bahkan antar negara seperti Vietnam sangat ketat, sehingga Subang perlu terus berbenah untuk mempertahankan daya tariknya.

“Investor itu hitungannya jangka panjang. Mereka akan menilai kenyamanan, keuntungan, dan support daerah. Jangan sampai pindah ke lain hati,” tegasnya.

Ia mengambil contoh negara Vietnam yang memberikan banyak kemudahan dan kepastian bagi para investor, sehingga bisa menjadi pelajaran penting bagi Indonesia, khususnya Kabupaten Subang. "Dari contoh itulah makna yang saya sampaikan jangan sampai investor pindah ke lain hati. Mereka harus kita kawal dan diberi kepastian hukum serta pelayanan terbaik," ujarnya.

Target Investasi dan Evaluasi Berbasis Data LKPM

Walau tidak menyebut angka spesifik untuk target investasi di Subang, Saribua menyebut seluruh capaian akan termonitor lewat Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) setiap tiga bulan. Data ini akan menjadi dasar evaluasi dan promosi daerah.

Pemberantasan Percaloan dan Komitmen Pemerintah Pusat

Menjawab kekhawatiran masyarakat soal praktik percaloan tenaga kerja, Saribua menegaskan bahwa pemerintah pusat berkomitmen untuk membentuk Satgas Investasi yang akan menjamin proses rekrutmen berjalan transparan dan kompeten. Ia juga mengingatkan pentingnya keamanan investasi agar tidak diganggu oleh oknum maupun kepentingan yang tidak relevan.

"Kami sempat diskusi dengan Anggota DPRD yang hadir akan membentuk Satgas Investasi agar para Investor tidak di ganggu dan akan merasa aman dan nyaman, karena dari pengalaman saya dalam memfasilitasi investor, dia bilang gini, I come to your country, not only bring the capital, but we bring science and technology. Saya datang ke negaramu ini bukan hanya bawa modal, tapi kami bawa teknologi dan bawa pengetahuan juga." tegasnya.

Dukungan untuk Inisiatif Daerah dan Harapan Kolaborasi Berkelanjutan

Saribua juga menekankan pentingnya komunikasi terbuka antara pemerintah daerah dengan investor sejak awal. Menurutnya, segala hal yang menjadi harapan atau tuntutan terhadap perusahaan sebaiknya disampaikan sejak awal agar hubungan berjalan harmonis dan tidak menghambat investasi.

“Kalau ada masalah, jangan ditinggal. Temani mereka. Yakinkan bahwa berinvestasi di Subang itu akan berkembang dan menjanjikan. Kalau mereka berhasil, mereka sendiri yang akan mempromosikan daerah kita ke dunia,” ujarnya.

Saribua mengapresiasi penyelenggaraan konferensi oleh Galuh Pakuan yang dinilainya sangat positif. "Wah sangat bagus, ini sangat luar biasa secara bertahap saya yakin Galuh Pakuan bisa mengundang investor bukan hanya dari China, tapi juga Malaysia, Jepang, Australia. Networking seperti ini harus sering dilakukan,” katanya.

Ia bahkan menyatakan kesiapan pribadi untuk membimbing investor secara langsung dalam memilih lahan, sektor, hingga perizinan.

"Jadi menurut saya, yang dilakukan Pak Ketua Paguyuban itu sangat-sangat positif, apalagi dia melibatkan DPRD, melibatkan tim aparat, karena ada semua di situ, artinya kan siap mengawal rencana bisnis mereka itu. Jadi sangat baik, menurut saya." tutupnya.

Pemerintah pusat, lanjut Saribua, tetap berkomitmen untuk memberikan kemudahan bagi investor asing maupun domestik, dan mendukung penuh daerah-daerah yang membuka diri bagi transformasi ekonomi, terutama di sektor energi terbarukan. (Wly)




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment