- GOOD TO BE GREAT 9th Anniversary Celebration Vasaka Hotel Jakarta
- Polsek Matraman Tinjau Genangan Air di Sungai Ciliwung
- Kapolda Metro Jaya Pimpin Sertijab 9 Pejabat Utama dan Kapolres Jajaran
- Polda Metro Jaya dan Polres Metro Jakarta Barat Siap Amankan Penetapan Gubernur dan Wakil Gubernur
- Subdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya Hadirkan Ruang Pelayanan ETLE Baru
- Kapolsek Koja Gelar Program Cooling System Ngopi Kamtibmas di Pos Satkamling RW 05 Lagoa
- Pelawak Senior Nurul Qomar Meninggal Dunia, Sempat Berjuang Melawan Kanker Usus
- Toyota Agya Hilang Sejak 2018 Kembali ke Pemilik
- Kapolres Metro Jakarta Utara Tinjau Lahan Pangan di Sunter Agung, Kecamatan Tanjung Priok
- Bripka Joko Hadi Aprianto, Polisi dan Penggali Kubur yang Dedikasinya Dihargai Kapolri
Rilis Akhir Tahun 2024, Polri berhasil mengungkap 1.280 kasus korupsi
Rilis Akhir Tahun 2024
Keterangan Gambar : Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo saat pemaparan Rilis Akhir Tahun 2024 di Rupatama Mabes Polri, Selasa (31/12/2024)
MATANEWS, Jakarta – Polri terus menunjukkan komitmennya dalam pemberantasan korupsi melalui langkah pencegahan dan penegakan hukum yang tegas. Sepanjang 2024, Satgasus Pencegahan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) telah melaksanakan 153 kegiatan koordinasi, 135 sosialisasi, dan pendidikan antikorupsi, serta melakukan deteksi dan monitoring pada 12 bidang strategis.
“Korupsi bukan hanya mencederai keuangan negara, tetapi juga merusak tata kelola pemerintahan dan pelayanan publik. Oleh karena itu, pencegahan dan penindakan menjadi prioritas utama kami,” ujar Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo saat pemaparan Rilis Akhir Tahun 2024 di Rupatama Mabes Polri, Selasa (31/12).
Bidang pencegahan yang menjadi fokus Polri meliputi pelayanan publik, fasilitas kepabeanan, ketahanan pangan, bantuan sosial, pupuk bersubsidi, hingga infrastruktur daerah dan reklamasi. Dari hasil deteksi tersebut, ditemukan 67 potensi masalah tata kelola yang berisiko terhadap fraud, yang telah ditindaklanjuti dengan pengiriman 18 surat usulan perbaikan tata kelola kepada kementerian, lembaga, pemerintah daerah, dan BUMN terkait.
Baca Lainnya :
- Kinerja Polri 2024 : Penegakan Hukum Efektif, Stabilitas Terjaga.
- Kapolda Metro Jaya Ungkap Pencapaian Terbesar dan Inovasi Digital Polri di Tahun 2024
- Kapolda Metro Ungkap Polres dengan Tingkat Kejahatan Tertinggi di Jakarta
- Kapolsek Kelapa Gading Gelar Apel Pasukan Ops Lilin Jaya 2024
- Polsek Koja Gelar Sambang Satkamling untuk Ciptakan Lingkungan yang Aman dan Kondusif
Dalam upaya membangun kesadaran antikorupsi, Polri menggandeng akademisi, praktisi, dan aktivis untuk melaksanakan program sosialisasi dan edukasi. Salah satu langkah inovatif adalah peluncuran dua buku pendidikan antikorupsi berjudul Pendidikan Anti-Korupsi Transdisiplin dan Buku Orang Baik Belajar Anti-Korupsi yang dirilis pada peringatan Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia) 2024.
“Kami percaya pendidikan antikorupsi adalah kunci membangun generasi yang berintegritas. Buku ini diharapkan menjadi panduan bagi masyarakat dalam memahami pentingnya melawan korupsi,” ungkap Kapolri.
Polri juga menegaskan komitmennya dengan membentuk Kortas Tipidkor, yang bertugas menangani dan mencegah tindak pidana korupsi sekaligus mengamankan aset negara. Sepanjang 2024, Polri berhasil mengungkap 1.280 kasus korupsi, dengan penyelesaian 431 kasus (33,7%), serta mengamankan 830 tersangka.
Salah satu kasus besar yang berhasil diungkap adalah korupsi pada proyek Bendungan Marga Tirta yang merugikan negara sebesar Rp43,3 miliar. Dalam kasus ini, Polri telah menetapkan empat tersangka, dan berkas perkara telah dilimpahkan ke kejaksaan.
“Korupsi yang berdampak pada proyek strategis nasional menjadi prioritas untuk kami ungkap, karena memiliki efek besar pada pembangunan dan kesejahteraan rakyat,” kata Kapolri.
Selain itu, Polri mengidentifikasi kerugian negara sebesar Rp4,8 triliun dari berbagai kasus korupsi yang ditangani. Melalui penerapan tindak pidana pencucian uang (TPPU), Polri berhasil melakukan aset recovery sebesar Rp887 miliar.
Menutup 2024, Kapolri menegaskan bahwa Polri akan terus memperkuat strategi pencegahan dan penegakan hukum terhadap korupsi, termasuk dengan meningkatkan kerja sama lintas lembaga.
“Pencegahan dan penegakan hukum harus berjalan seiring. Kami berkomitmen untuk memastikan bahwa penanganan kasus korupsi tidak hanya memberikan efek jera, tetapi juga memulihkan kerugian negara,” pungkas Kapolri.
Dengan berbagai langkah strategis ini, Polri optimistis dapat berkontribusi dalam memperbaiki tata kelola pemerintahan dan membangun Indonesia yang lebih bersih dan berintegritas.(Wly)