Wartawan Senior B. Sadono Priyo Tutup Usia, Dunia Pers Berduka
Duka Cita

By Redaksi 01 Okt 2024, 21:28:46 WIB Sekitar Kita
Wartawan Senior B. Sadono Priyo Tutup Usia, Dunia Pers Berduka

Keterangan Gambar : Wartawan Senior B. Sadono Priyo Tutup Usia, Dunia Pers Berduka


MATANEWS, Jakarta - Dunia jurnalistik kembali berduka. Wartawan senior dari Suarakarya.id, B. Sadono Priyo, tutup usia pada Selasa (1/10/2024) sore. Pria yang akrab disapa Dono ini wafat diduga akibat serangan jantung saat tengah berlatih tenis meja di kantor Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jaya, Jakarta Pusat.

"Innalillahi wa innailaihi rojiun, telah meninggal dunia sahabat kita Dono, wartawan Suara Karya sore tadi," demikian pesan duka yang disampaikan Maya, rekan sejawat Sadono, melalui grup WhatsApp wartawan.

Sadono, yang selama ini dikenal sebagai wartawan senior di lingkup peliputan kepolisian, sedang melakukan latihan tenis meja untuk persiapan mengikuti lomba yang diselenggarakan PWI Jaya. Namun saat latihan berlangsung, pria berusia 57 tahun ini mendadak terjatuh dan tak sadarkan diri.

Baca Lainnya :

"Bopo (Sadono) tadi main pingpong di PWI Jaya terus ambruk," kata Arif Yunianto, salah seorang rekan almarhum.

Setelah terjatuh, Sadono sempat mendapatkan pertolongan medis di tempat. Namun, nyawa Sadono tidak tertolong meski upaya medis sudah dilakukan. Jenazahnya kemudian dibawa ke Rumah Sakit Tarakan, Jakarta Pusat, untuk proses lebih lanjut.

Keluarga almarhum, termasuk anak dan istrinya, segera menuju rumah sakit setelah mendengar kabar duka tersebut. Rencananya, jenazah Sadono akan disemayamkan di kediamannya di Pondok Ranji, Ciputat Timur, Tangerang Selatan.

Kepergian Sadono mengejutkan banyak rekan wartawan, terutama di lingkup Mabes Polri dan Polda Metro Jaya, tempat ia sering meliput. Ucapan duka mengalir dari banyak pihak yang mengenal almarhum sebagai pribadi yang periang dan ramah.

"Selamat jalan kawanku, terakhir siang tadi kami masih ngobrol di Balai Wartawan Polda Metro," ujar salah satu rekannya.

“RIP Mas Dono, selamat jalan dalam damai,” tambah pewarta lainnya, Amin Sitompul.

Sebagai sosok yang kerap bercanda dan membawa keceriaan, Sadono dikenang oleh banyak rekan sejawatnya sebagai pribadi yang selalu siap membantu dan penuh perhatian. Salah satu kenangan manis yang diungkapkan rekan almarhum adalah saat Sadono pernah membonceng motor dari Cempaka Putih ke Stasiun Palmerah, sambil berbagi cerita lucu sepanjang perjalanan.

Perhatian almarhum terhadap teman-temannya terlihat pula saat salah satu wartawan senior lainnya, Takdir Siregar, wafat pada 2021. Sadono, yang sangat terpukul kala itu, mengenang sosok Takdir sebagai wartawan yang bersemangat dan banyak menghasilkan karya jurnalistik yang menggegerkan.

Kini, Sadono dan Takdir telah berpulang. Dua sahabat tersebut kini tersenyum bersama di surga, meninggalkan kenangan abadi bagi rekan-rekan di dunia jurnalistik. Dunia pers, khususnya yang berkaitan dengan liputan kepolisian, merasakan kehilangan besar atas wafatnya Sadono Priyo. Selamat jalan, Mas Dono, persahabatan dan kebaikanmu akan selalu kami kenang. (Wly)




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment