- TNI Lumpuhkan Tokoh OPM Enos Tipagau di Intan Jaya, Tanpa Korban Sipil
- Dua Pejabat Desa Ungkap Keabsahan Tanah Yang Diklaim Terdakwa Charlie Chandra
- Tak Ada Toleransi Terhadap Pelanggaran, Kodim 1710/Mimika Gelar Sidang Disiplin Militer
- Hari Bhayangkara ke-79, Polda Metro Jaya Gelar Syukuran dan Bagikan Hadiah Perlombaan
- Polsek Cengkareng Amankan Pelaku Pemalakan Sopir Travel di Kapuk Raya
- Polres Metro Jakarta Barat Bongkar Sindikat Rumsong Antar Kota dan Provinsi
- TNI Kerahkan Kekuatan Laut dan Udara Respon Cepat Tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya
- TNI Perkuat Diplomasi Militer Hadapi Dinamika Geopolitik
- Polsek Kalideres Ungkap Kasus Jambret di Citra Garden 2, Pelaku Ditangkap di Cengkareng
- Hari Bhayangkara ke-79, Polres Jakbar Dapat Kejutan Hangat dari Kodim 0503/JB
Anomali Suara Partai Mendadak Meroket: Dr. KRMT Roy Suryo Angkat Suara
Roy Suryo

Keterangan Gambar : Roy Suryo
MATANEWS, Jakarta - Dalam dua hari terakhir, sorotan publik tertuju pada anomali perolehan suara beberapa partai yang secara mendadak meroket di rekapitulasi real count KPU. Dr. KRMT Roy Suryo, seorang pemerhati telematika, multimedia, AI, dan OCB independen, turut angkat suara dalam tulisannya mengenai fenomena tersebut.
Roy Suryo membahas keanehan yang muncul dalam perhitungan suara, di mana beberapa partai, khususnya PSI dan Gelora, menunjukkan peningkatan yang sangat tajam dibandingkan dengan partai lain yang tampak stagnan atau landai. Ia mengaitkan istilah "meroket" ini dengan janji yang pernah diucapkan pada masa pemerintahan sebelumnya yang tidak terbukti.
Dalam tulisannya, Roy Suryo menyebutkan bahwa fenomena ini terjadi di atas 60% atau 70% penghitungan suara, yang seharusnya tidak menunjukkan volatilitas yang ekstrem. Dia menjelaskan bahwa biasanya, pergerakan suara partai cenderung serempak mengikuti pola yang sudah ada. Anomali terjadi ketika satu atau dua partai naik tajam sementara yang lain tetap atau bahkan turun.
Baca Lainnya :
- Modus Pencurian & Penggelembungan Suara: Pengalaman Mantan Anggota DPR 2 Periode
- Dede Yusuf Dianggap Pemimpin Potensial Jawa Barat 1
- Dadang Sampaikan Klarifikasi dan Ancam Langkah Hukum Terkait Pemberitaan Hoax
- Suzuki Indonesia Tampil Percaya Diri di GIICOMVEC 2024 Dengan Beragam Penawaran Menarik
- Mitsubishi Fuso Hadir di GIICOMVEC 2024 dengan Promo Spesial
Roy Suryo mencatat peningkatan yang signifikan pada perolehan suara PSI dan menyoroti masalah dalam sistem SIREKAP KPU. Ia menyampaikan bahwa perubahan sistem yang disebut "Automatic Cutter" pada tingkat TPS di SIREKAP dapat menyebabkan perolehan suara tidak wajar. Dalam kasus PSI, pertambahan suara yang sangat tinggi per TPS, bahkan melebihi jumlah wajar, menjadi sorotan utama.
Profesor Burhanuddin Muhtadi, Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, juga disebutkan dalam tulisan Roy Suryo, mengaku tidak memahami anomali ini. Roy Suryo menyimpulkan bahwa anomali ini terjadi secara tidak wajar dan perlu dicermati lebih lanjut.
Dalam kesimpulannya, Roy Suryo menekankan perlunya melakukan audit forensik IT KPU dan audit investigatif SIREKAP untuk memastikan transparansi dan keabsahan perolehan suara dalam Pemilu 2024. Jika tidak dilakukan, ini bisa dianggap sebagai pelanggaran serius terhadap UU KIP dan UU PDP. (Red)
