Modus Pencurian & Penggelembungan Suara: Pengalaman Mantan Anggota DPR 2 Periode
Roy Suryo

By Redaksi 09 Mar 2024, 12:31:11 WIB Hukum
Modus Pencurian & Penggelembungan Suara:  Pengalaman Mantan Anggota DPR 2 Periode

Keterangan Gambar : Roy Suryo


MATANEWS, Jakarta - Pengalaman empiris dan cerita menarik di balik kulis dunia politik terungkap melalui tulisan mantan Anggota DPR 2 periode, Dr. KRMT Roy Suryo. Dalam tulisannya, ia membongkar modus pencurian dan penggelembungan suara yang melibatkan berbagai oknum dalam proses pemilihan umum di Indonesia.

Dimulai dari tahun 2004, Roy Suryo terlibat dalam pembangunan situs web kepresidenan pertama di Indonesia. Namun, perjalanannya terus berkembang hingga terlibat di dunia politik dan berhasil terpilih sebagai anggota DPR RI selama 2 periode (2009-2019).

Tulisan ini mengungkapkan bahwa pada awalnya, kampanye politik masih berlangsung obyektif, dengan publikasi yang terbatas pada billboard, baliho, dan spanduk. Namun, perlahan-lahan, kondisi berubah menjadi sangat pragmatis, di mana money politics mulai merajalela.

Baca Lainnya :

Roy Suryo mengungkapkan bahwa dirinya berhasil terpilih tanpa melakukan praktik money politics pada Pemilu 2009. Namun, pada Pemilu 2014, modus pencurian suara mulai terjadi, mengakibatkan dirinya kehilangan kursi di DPR.

Cara kerja modus ini melibatkan kerjasama antara oknum caleg, oknum saksi, oknum partai, dan oknum penyelenggara pemilu. Proses transaksional terjadi saat suara dari surat suara dipindahkan atau ditulis dalam formulir C1-Plano oleh oknum penyelenggara pemilu. Uang dan transaksi dengan caleg lain disebut sebagai NPWP (Nomor Piro Wani Piro).

Meskipun mengalami kesulitan pada Pemilu 2014, Roy Suryo akhirnya berhasil kembali menjadi anggota DPR-RI pada tahun 2016 hingga 2019 setelah caleg yang melakukan pencurian suara dipecat dari partai.

Dalam kesimpulannya, Roy Suryo mengungkapkan bahwa modus pencurian dan penggelembungan suara semakin masif dan vulgar pada Pemilu 2024. Ia juga menyoroti kelemahan sistem SIREKAP IT KPU sebagai faktor penyebab kekacauan dalam pemilu tersebut. Roy Suryo menutup tulisannya dengan pertanyaan apakah masyarakat akan terus diam menyaksikan kecurangan ini. (Red)




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment