- Ngopi Kamtibmas Polsek Kelapa Gading Bersama Warga RW 06 Kelapa Gading Barat
- Wapres Gibran Rakabuming Tinjau Banjir Rob di Muara Angke
- Polsek Koja Gelar Ngopi Kamtibmas di Kelurahan Koja
- Kapolsek Kelapa Gading Gelar Apel Kesiapan dan Pengecekan Perlengkapan Pengamanan Pilkada 2024
- Satresnarkoba Polres Jakbar Edukasi Bahaya Narkoba di SMK Muhammadiyah 4 Palmerah Jakarta Barat
- Kapolri dan Panglima TNI Hadiri Doa Bersama Lintas Agama di Semarang,Jawa Tengah
- Kapolri dan Panglima TNI Luncurkan Gugus Tugas Polri :Dukung Program Swasembada Pangan
- Polda Metro Jaya Terapkan Pendekatan Holistik Tangani Judi Online di Kalangan Personel Polri
- Polres Metro Jakarta Utara Luncurkan Gugus Tugas Polri untuk Dukung Ketahanan Pangan
- Polri Dukung Program Ketahanan Pangan: Polsek Koja Tebar Benih Ikan Patin di Tanah Merah
Bhante Bodhi Wijaya Menyoroti Etika Selama Proses Hukum
Wawancara Ekslusif
Keterangan Gambar : Bodhi Wijaya Ng Jagarapanno
MATANEWS, Jakarta - Dalam sebuah wawancara yang menggugah dengan Bhante Bodhi Wijaya Ng Jagarapanno, beliau mengungkapkan pandangannya tentang perbedaan dalam pendekatan spiritual atau etika yang harus diikuti oleh seorang biksu selama proses hukum, dibandingkan dengan individu non-biksu.
Menurut Bhante Bodhi Wijaya, sebagai seorang Biksu atau Biksuni penting untuk mengutamakan integritas spiritual dan etika yang tinggi dalam setiap aspek kehidupan, termasuk selama proses hukum.
"Saya menegaskan bahwa penggunaan Jubah atau Uniform Biksu atau Biksuni selama proses hukum adalah tidak patut, karena hal tersebut dapat mempermalukan agama Buddha dan menimbulkan kesan negatif pada masyarakat." ucap Bhante Bodhi kepada Wartawan pada Kamis (2/5/2024).
Baca Lainnya :
- Penggunaan Jubah Biksu dalam Persidangan: Perspektif Bhante Bodhi itu Melanggar Etika Agama Bhuda
- Bhante Bodhi: Pertahankan Integritas Spiritual dalam Persidangan
- Pandangan Bhante Bodhi tentang Seorang Biksuni yang Menjalani Persidangan di Pengadilan
- Pelaku Pencabulan Anak di Sukabumi Ditangkap: Keluarga Korban Apresiasi Kinerja Aparat Hukum
- Pengungkapan Jaringan Laboratorium Narkotika Oleh Ditresnarkoba Polda Metro Jaya
Bhante Bodhi Wijaya menekankan bahwa seorang Biksu atau Biksuni, meskipun mungkin memiliki kesalahan atau cacat, tidak boleh memperlihatkan kebodohan atau kesalahan tersebut kepada orang lain.
"Saya menekankan pentingnya menjaga citra agama Buddha dan tidak menunjukkan tanda-tanda ketidaksempurnaan kepada masyarakat." tegasnya.
Dalam konteks ini, Bhante Bodhi Wijaya menyoroti bahwa etika dalam masyarakat mengharuskan seseorang, tanpa memandang agama atau latar belakangnya, untuk melepaskan atribut keagamaannya ketika terlibat dalam proses hukum.
"Ini adalah tindakan yang sesuai dengan norma-norma sosial dan akan mendapatkan dukungan dari masyarakat." terangnya.
Pandangan Bhante Bodhi Wijaya menunjukkan komitmen kuatnya terhadap nilai-nilai etika dan integritas spiritual, serta pentingnya menjaga citra agama Buddha dalam semua situasi, termasuk selama proses hukum. (Wly)