- Kualitas Makanan Lapas Klas IIA Tangerang Lama Tidak Manusiawi
- ACRO Umumkan Pembagian Diveden Tunai 2023 dan Deviden Interim 2024
- Jaga Ketahanan Pangan Polsek Metro Tanah Abang Lakukan Penanaman Jagung Di Bantaran Kali Ciliwung
- Polsubsektor dan Karang Taruna RW 02 Pademangan Barat Salurkan Bantuan untuk Korban Kebakaran
- Polres Metro Jakarta Utara Gelar Upacara Peringatan Hari Ibu ke-96
- Polres Pelabuhan Tanjung Priok gelar Upacara Peringatan Hari Ibu ke-96
- Kapolri Pastikan Kesiapan SOP Penyelamatan di Merak Jelang Natal 2024 dan Tahun Baru 2025
- Kapolres Metro Bekasi Pantau Langsung Pos Pengamanan Nataru di Gedung Juang Tambun
- Polri Terapkan Contraflow Tol Jakarta-Cikampek lancar
- Polsek Pademangan Apel KRYD Jaga Keamanan dengan Humanis dan Sigap
Kualitas Makanan Lapas Klas IIA Tangerang Lama Tidak Manusiawi
Lapas Kelas IIA Tangerang
Keterangan Gambar : Foto nasi dan sayur di dalam Lapas Kelas IIA Tangerang yang diambil oleh salah satu warga binaan
MATANEWS, Tangerang - Kondisi Lapas Klas IIA Tangerang Lama kini menjadi sorotan, khususnya terkait kualitas makanan yang dinilai sangat tidak manusiawi. Hidangan yang disediakan untuk warga binaan, dikenal sebagai nasi cadong, merupakan makanan dengan kualitas terendah.
Berdasarkan hasil investigasi, seorang warga binaan, sebut saja Emen, yang menjalani hukuman terkait kasus narkoba, membagikan foto kondisi nasi cadong. Dalam foto tersebut terlihat nasi yang hanya dilengkapi sedikit sayur sawi dan satu potong ikan asin seukuran jempol.
Emen mengungkapkan bahwa kondisi ini sangat memprihatinkan dan menyebabkan banyak warga binaan mengalami sakit perut. "Kualitas makanan di sini sangat buruk. Banyak teman-teman yang sakit karena makanan," ujar Emen.
Baca Lainnya :
- ACRO Umumkan Pembagian Diveden Tunai 2023 dan Deviden Interim 2024
- Jaga Ketahanan Pangan Polsek Metro Tanah Abang Lakukan Penanaman Jagung Di Bantaran Kali Ciliwung
- Polsubsektor dan Karang Taruna RW 02 Pademangan Barat Salurkan Bantuan untuk Korban Kebakaran
- Polres Metro Jakarta Utara Gelar Upacara Peringatan Hari Ibu ke-96
- Polres Pelabuhan Tanjung Priok gelar Upacara Peringatan Hari Ibu ke-96
Lebih lanjut, ia membeberkan bahwa lauk pauk yang seharusnya dibagikan secara merata malah diperjualbelikan oleh oknum tertentu kepada warga binaan yang memiliki uang lebih. "Semua dijual lewat tangan tamping dapur. Beras satu karung 50 kg dijual seharga Rp 450 ribu, ayam sayur Rp 50 ribu per ompreng, sayur tahu Rp 10 ribu per ompreng," ungkap Emen dalam percakapannya, Minggu (26/12).
Dinamika yang terjadi di dalam Lapas Tangerang Lama ini sangat berbeda dengan laporan yang sampai ke petinggi Kementerian Hukum dan HAM. Menteri Hukum dan HAM, Jenderal Pol Agus Adriyanto, telah berulang kali menekankan pentingnya pengawasan terhadap lelang bahan makanan untuk warga binaan.
Melalui akun TikTok resmi Kementerian Hukum dan HAM, Menteri Agus mendorong agar pengusaha lokal diutamakan dalam proses lelang bahan makanan. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan transparansi dan turut berkontribusi pada perekonomian daerah.
Namun, realita di lapangan menunjukkan dugaan praktik korupsi yang melibatkan oknum sipir di dapur lapas. Modus memperjualbelikan makanan warga binaan ini menjadi cara oknum tertentu untuk memperkaya diri, dengan mengorbankan hak-hak warga binaan.
Warga binaan Lapas Klas IIA Tangerang Lama berharap agar Menteri Hukum dan HAM segera mengambil langkah tegas terhadap oknum-oknum yang terlibat dalam penyalahgunaan hak mereka. Mereka meminta perhatian serius terkait masalah kualitas makanan serta penyalahgunaan wewenang di lapas.
"Kami hanya meminta keadilan. Jangan sampai hak dasar kami untuk makan dengan layak dirampas," tegas salah satu warga binaan.
Dengan adanya laporan ini, masyarakat berharap pemerintah dapat segera mengatasi masalah ini dan memastikan pengelolaan di Lapas Tangerang Lama menjadi lebih transparan serta manusiawi. (Dre)